Proses verifikasi lapangan KMS mulai dijalankan

id kartu

Proses verifikasi lapangan KMS mulai dijalankan

Pemkot Yogyakarta (Foto Istimewa)

Yogyakarta (Antara Jogja) - Pekerja Sosial Masyarakat yang ditunjuk sebagai petugas verifikasi mulai turun ke lapangan untuk memverifikasi secara langsung data calon penerima kartu menuju sejahtera di Kota Yogyakarta.

"Petugas mulai turun ke lapangan untuk melakukan verifikasi. Diharapkan proses verifikasi di lapangan selesai akhir September," kata Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta Hadi Muchtar di Yogyakarta, Selasa.

Hadi menyebutkan total pekerja sosial masyarakat (PSM) yang diterjunkan untuk melakukan verifikasi langsung di lapangan adalah 120 orang. Seluruhnya sudah mengikuti bimbingan teknis pelaksanaan verifikasi langsung di lapangan.

Ia menegaskan, seluruh petugas harus mendatangi satu per satu rumah calon penerima kartu menuju sejahtera (KMS) dan berkoordinasi dengan pengurus rukun tetangga (RT) atau rukun warga (RW) di wilayah setempat.

Total calon penerima KMS yang masuk dalam daftar verifikasi mencapai 26.156 kepala keluarga yang terdiri dari 18.881 kepala keluarga yang memperoleh KMS tahun ini ditambah 7.275 kepala keluarga usulan dari wilayah.

"Proses verifikasi langsung ini dilakukan untuk data penerima KMS tahun berjalan dan keluarga yang diusulkan dari wilayah karena dinilai sebagai keluarga kurang mampu. Usulan dari wilayah diperoleh usai uji publik tahap pertama," katanya.

Hasil verifikasi di lapangan kemudian diolah pada Oktober dan untuk selanjutnya dilakukan uji publik tahap kedua pada November.

"Dari hasil uji publik tahap kedua ini, sudah tidak ada lagi warga yang bisa mengusulkan data penerima baru," katanya.

Hadi menambahkan, tidak ada perubahan parameter yang digunakan untuk memverifikasi calon penerima KMS pada tahun ini. "Semua parameternya tetap sama. Harapannya, proses pendataan berjalan dengan baik dan data yang diperoleh valid sehingga KMS bisa diterima oleh warga yang benar-benar membutuhkan," katanya.

Meskipun demikian, Hadi berharap ada pengurangan jumlah penerima KMS karena sepanjang 2014 sudah banyak program pengentasan kemiskinan yang dilakukan pemerintah.

"Misalnya saja program bantuan keuangan senilai Rp1 juta per keluarga untuk pemberdayaan. Harapannya, warga yang sudah menerima bantuan bisa mentas dan tidak lagi dinilai sebagai keluarga miskin," katanya. 
(E013)
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024