Bantul (Antara Jogja) - Kamar Dagang dan Industri Daerah Istimewa Yogyakarta, mendorong pengembangan industri pengolahan batu di wilayah ini menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis dan memiliki keindahan.
"Batu bisa menjadi potensi industri karena pangsa pasarnya ada, bahkan di Indonesia ini banyak ditemukan bermacam batu yang memiliki potensi industri," kata Wakil Ketua Bidang Industri dan Perdagangan Kadin DIY, Hans Purwanto di Yogyakarta, Jumat.
Menurut dia, batu yang diolah menjadi batu akik seperti yang lagi tren saat ini membuat sebagian banyak masyarakat dari berbagai lapisan untuk ikut terlibat baik mencari batu maupun mengolahnya untuk ditawarkan kepada kolektor.
"Batu jenisnya banyak sekali, meskipun terus diolah tidak habis dan muncul jenis batu baru. Di Bantul misalnya batu dari Sungai Oya itu luar biasa, kemudian dari Merapi itu juga berpotensi," katanya.
Ia mengatakan, bahkan jika pemerintah maupun pihak terkait bisa menggali potensi batu yang ada di wilayah masing-masing, nantinya bisa meningkatkan devisa negara, karena ada negara tertentu yang permintaan batu tinggi.
"Seperti batu akik itu permintaannya dimonopoli India, kita semua tahu batu akik di negara tersebut direnteng menjadi kalung, jadi bagaimana kita menggali potensi yang ada," katanya.
Menurut dia, industri pengolahan batu menjadi batu akik hampir sama dengan potensi di bidang industri permebelan atau furniture, sebab saat ini sebagian banyak orang menyukai keindahan dengan mengoleksi batu.
Sementara itu, Koordinator pecinta batu akik DIY yang tergabung dalam Mataram Gamestone, Dwi Suyono mengatakan, saat ini hampir semua lapisan masyarakat DIY, `bermain` dengan batu, baik hanya sekadar mencari untuk dijual maupun menjadi makelar penjualan batu.
"Tidak hanya masyarakat biasa, yang PNS (pegawai negeri sipil) saat ini juga mempunyai sambilan menggosok batu dan menjual batu, bahkan kalau pas beruntung hasil sambilan bisa melebihi dari gaji mereka," katanya.
KR-HRI
Berita Lainnya
Ketum Kadin-Airlangga Hartarto rembuk tantangan ekonomi Indonesia
Jumat, 12 April 2024 8:05 Wib
Produk Indonesia diincar pengusaha Libya dan Tunisia
Sabtu, 24 Februari 2024 18:55 Wib
Western Sidney University diajak mrmperkuat SDM industri
Rabu, 31 Januari 2024 10:19 Wib
Kadin DIY memastikan patuhi pajak hiburan dengan tarif lama
Sabtu, 27 Januari 2024 0:41 Wib
Capres Prabowo: Hlirisasi ekonomi majukan UMKM
Jumat, 12 Januari 2024 15:12 Wib
Capres Prabowo tak anti-barat
Jumat, 12 Januari 2024 15:07 Wib
Capres Anies: Pemerintah-pelaku usaha kolaborasi
Jumat, 12 Januari 2024 0:25 Wib
Kadin menargetkan 1.000 UMKM di DIY jadi anggota
Sabtu, 6 Januari 2024 0:09 Wib