Tiket arus balik KA Yogyakarta masih tersedia

id tiket

Tiket arus balik KA Yogyakarta masih tersedia

Ilustrasi (Foto Antara/Agus Priyanto/doc)

Yogyakarta (Antara Jogja) - Tiket kereta api untuk arus balik lebaran keberangkatan dari Daerah Operasi VI Yogyakarta menuju sejumlah kota seperti Jakarta, Bandung dan Surabaya masih banyak tersedia.

"Mulai hari ini pukul 00.00 WIB, penumpang sudah bisa melakukan pembelian tiket untuk keberangkatan sampai dengan 19 Juli atau `H2+1` Lebaran. Namun, hingga saat ini, okupansi penumpang masih sangat kecil. Tiket masih tersedia cukup banyak," kata Manager Corporate Communications PT KAI Daerah Operasi VI Yogyakarta Gatut Sutiyatmoko di Yogyakarta, Senin.

Tiket arus balik yang sudah habis dipesan oleh masyarakat untuk keberangkatan 19 Juli adalah tiket dengan harga murah, sedangkan tiket dengan harga yang lebih mahal masih banyak tersedia.

Di setiap gerbong, PT KAI memberlakukan perbedaan skema tiket berdasarakan posisi tempat duduk. Tempat duduk di dekat pintu masuk atau keluar diberi harga lebih murah dibanding tiket untuk tempat duduk dengan posisi di bagian tengah gerbong.

"Posisi tempat duduk di bagian tengah dinilai lebih nyaman, sehingga harganya lebih mahal. Petugas reservasi pun selalu menawarkan tiket dengan harga lebih murah terlebih dulu," ucapnya.

Ia memperkirakan, pembelian tiket arus balik dari Daerah Operasi VI baru mulai ramai pada Selasa (21/4) untuk keberangkatan 20 Juli atau "H2+2" Lebaran Idul Fitri 2015 yang juga diperkirakan menjadi puncak arus balik dari Yogyakarta dan Solo.

Sedangkan tiket untuk arus mudik menuju ke Yogyakarta dari beberapa kota seperti Jakarta, Surabaya dan Bandung sudah hampir habis dipesan. Bahkan tiket untuk keberangkatan pada hari-hari tertentu sudah habis.

Gatut menyarankan agar masyarakat tetap membeli tiket di loket atau agen resmi, atau melalui pembelian tiket secara "online" atau daring. Tiket untuk keberangkatan 20 Juli sudah bisa dipesan pada Selasa (21/4) pukul 00.00 WIB.

"Mungkin saja masyarakat kesulitan mengakses aplikasi reservasi tiket secara online karena banyak masyarakat yang juga mengaksesnya pada saat yang bersamaan. Kami akan coba kuatkan sistemnya. Yang penting, coba saja terus," tuturnya.

Ia menyebut, praktik percaloan selama angkutan lebaran sudah banyak berkurang dengan penerapan kebijakan nama penumpang di tiket harus sama dengan nama penumpang yang diberangkatkan.

"Petugas di pintu masuk akan selalu mengecek tiket penumpang untuk memastikan kesamaan nama penumpang yang akan berangkat," ujarnya.

Pemberlakukaan zonasi di stasiun, lanjut Gatut juga cukup efektif, terlebih mulai 1 April sudah ditetapkan grafik perjalanan kereta yang baru.

"Masih ada satu atau dua penumpang yang salah jadwal. Bahkan ada penumpang yang salah kereta. Mungkin karena ia belum terbiasa naik kereta," ungkapnya.

  E013
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024