Disdikpora DIY: tidak ada kebocoran soal UN

id UN

Disdikpora DIY:  tidak ada kebocoran soal UN

ilustrasi (Foto ANTARA/Andreas Fitri Atmoko/15)

Yogyakarta (Antara Jogja) - Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta tidak meneumukan kebocoran soal pada pelaksanaan Ujian Nasional 2015 di daerah ini.

"Sejak ada isu kebocoran soal UN kami langsung melakukan investigasi dan hasilnya "clear" tidak ada kebocoran," kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) DIY Kadarmanta Baskara Aji di Yogyakarta, Jumat.

Menurut dia, investigasi dilakukan dengan melakukan penyisiran mulai dari percetakan hingga sekolah menengah atas dengan berkoordinasi bersama seluruh dinas pendidikan kabupaten/kota di DIY.

Kebocoran soal ujian nasional (UN) tersebut, menurut dia, hanya terdapat pada paket soal UN di regional Jakarta. Dengan demikian, bocoran soal itu tidak berhubungan dengan paket soal di DIY.

Kendati demikian, ia mempertanyakan jika sampai soal yang bocor tersebut dapat digunakan siswa di DIY karena seharusnya setiap regional memiliki ragam soal yang berbeda untuk melokalisasi kemungkinan terjadinya kebocoran.

Menurut dia, soal UN di DIY-Jateng dicetak PT Pura Barutama Kudus. Ini lain dengan soal UN di Jakarta yang dicetak PT Binta Grafindo Jakarta.

"Nah ini kalau soal di Jakarta ternyata sama dengan yang ada di DIY justru saya mempertanyakan, kenapa bisa sama, logikanya harus berbeda," kata dia.

Meskipun pada akhirnya harus mengikuti kebijakan Pemerintah Pusat, dia mengaku tidak sependapat jika akhirnya dilakukan ujian ulang. Pengulangan penyelenggaraan UN hanya membuat siswa terbebani karena harus belajar lagi.

Selain itu, katanya, pengulangan UN akan mencitrakan panitia penyelenggara di DIY tidak bekerja secara maksimal.

"Saya juga sudah meminta izin kepada Bapak Gubernur (Sri Sultan Hamengku Buwono X) jika tidak perlu ada ujian ulang," kata Aji.

Sebelumnya, seorang siswa SMA Negeri 3 Yogyakarta bernama Muhammad Tsaqif Wismadi mengirim surat elektronik (surel) kepada Universitas Gadjah Mada (UGM). Di dalam surel itu, dia menerangkan ada kebocoran soal UN yang tersebar di grup sosial media angkatannya.

Terkait dengan hal itu, Tsaqif bermaksud meminta kepada UGM untuk tidak mempertimbangkan nilai UN sama sekali dalam seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN).
L007
Pewarta :
Editor: Luqman Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2024