Jogja (Antara Jogja) - Pariwisata memberikan andil besar dalam memacu pertumbuhan perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta, kata Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X
"Kegiatan sektor pariwisata memberikan `multiplier effect` terhadap sektor lainnya, seperti perdagangan, akomodasi, jasa, bahkan pertanian dan industri," katanya dalam sambutan yang dibacakan Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda DIY Sulistyo di Yogyakarta, Kamis.
Saat menerima Komisi II DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), ia mengatakan DIY juga telah lama mengembangkan produk-produk lain berupa program pengembangan promosi "meetings, incentives, convensions, exhibitions" (MICE) wisata kuliner dan desa wisata.
Selain itu, kata dia, sejak 2011 Pemerintah Daerah DIY juga telah menetapkan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2011 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan.
"Peraturan daerah itu diharapkan dapat mempertahankan ketahanan dan kedaulatan pangan khususnya di DIY dan mencegah terjadinya alih fungsi lahan pertanian ke nonpertanian terutama pada lahan-lahan yang subur dan sistem irigasinya baik," katanya.
Menurut dia, DIY juga banyak menghasilkan produk ekonomi kreatif mulai dari barang-barang kerajinan, produk inovasi pangan hingga produk kreatif yang berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi yang mempunyai nilai jual tinggi.
"DIY memiliki predikat yang melekat sebagai daerah tujuan wisata, kota budaya, dan kota pendidikan, yang selalu diupayakan untuk dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi pembangunan daerah untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Pimpinan rombongan Komisi II DPRD Propinsi NTT Alfredus Bria Seran mengatakan maksud dan tujuan ke DIY selain anjangsana juga ingin mengetahui secara dekat wilayah ini untuk mendapatkan masukan dan gambaran tentang pengelolaan pariwisata.
"Kami ingin mengetahui pengelolaan pariwisata karena komodo di NTT menjadi tujuan wisata internasional. Komodo dapat menjadi aset yang dapat mendatangkan `income` bagi NTT, serta pemanfaatan lahan pasir untuk dijadikan lahan pertanian yang produktif," katanya.
(B015)
Berita Lainnya
Komodo Travel Mart ajang promosi destinasi NTT gaet turis
Jumat, 19 April 2024 15:28 Wib
Dispar Bantul ubah tarif retribusi masuk wisata pantai selatan mulai Mei 2024
Kamis, 18 April 2024 13:35 Wib
Bakauheni Harbour City menjadi alternatif wisata
Kamis, 18 April 2024 9:53 Wib
Lomba pacuan kuda Kebumen, Jateng, menjadi contoh "sport tourism"
Rabu, 17 April 2024 10:56 Wib
Pendapatan pariwisata Bantul selama libur Lebaran capai Rp1,4 miliar
Selasa, 16 April 2024 15:47 Wib
Dinas Pariwisata Bantul unggulkan objek wisata pantai selatan pada libur Lebaran 2024
Jumat, 12 April 2024 20:05 Wib
Eko Suwanto tegaskan investasi pariwisata perlu perhatikan risiko bencana
Jumat, 12 April 2024 13:24 Wib
BPOLBF bentuk tim kerja libur Lebaran untuk keamanan-kenyamanan wisatawan
Selasa, 9 April 2024 17:26 Wib