Sleman, (Antara Jogja) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Yogyakarta mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai dan mengenali ciri datangnya angin kencang pada musim pancaroba yang berpotensi menimbulkan kerusakan bangunan serta menumbangkan pohon besar.
"Masuknya musim peralihan dari musim hujan ke kemarau, atau musim pancaroba, memiliki potensi menimbulkan angin kencang dan disertai hujan deras," kata staf Pusat Data dan Informasi BMKG Yogyakarta Agus Triyanto, Senin.
Menurut dia, masyarakat yang tinggal di dataran rendah atau datar diharapkan dapat mengenali ciri datangnya angin kencang sebagai upaya antisipasi jatuhnya korban.
Ia mengatakan terjadinya angin kencang yang menerjamg sejumlah wilayah di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman, beberapa hari lalu harus diwaspadai dengan serius.
"Kewaspadaan harus ditingkatkan, karena dari kejadian-kejadian beberapa hari terakhir, kekuatan angin kencang yang melanda hampir menyamai skala angin Tornado," katanya.
Ia mengatakan diperkirakan kecepatan angin yang menerjang tersebut memncapai kecepatan 40 hingga 60 kilometer per jam. "Kondisi ini sangat jauh melampaui kondisi normal yang rata-rata hanya 10 kilometer per jam atau F1," katanya.
Menurut dia, kekuatan angin kencang yang terjadi kemarin terbukti tidak hanya mampu menumbangkan pohon besar dan bangunan, namun juga mampu mematahkan tiang listrik yang terbuat dari beton cor.
Agus mengatakan mendekati April yang telah memasuki musim pancaroba ini, diharapkan masyarakat waspada jika datang angin kencang.
Ia berharap masyarakat mengenali secara visual ciri-ciri akan datangnya angin kencang. "Salah satu cirinya adalah jika cuaca sejak pagi hingga siang hari cerah dengan suhu udara panas menyengat, sementara daerah lain yang akan terjadi angin kencang, kondisinya hening, tak ada angin," katanya.
Bahkan, kata dia, angin yang berhembus membawa hawa dingin yang terasa di kulit.
Ia mengatakan, selain waspada jika di sekitarnya ada pohon besar, agar segera memangkasnya, dan segera melapor jika ada baliho besar yang tiang penyangganya sudah keropos. "Kondisi tersebut berpotensi roboh jika terjadi angin kencang," katanya.***4***
(V001)
Berita Lainnya
Gunung Kidul, DIY, diguncang gempa
Kamis, 28 Maret 2024 19:48 Wib
Hujan ringan guyur Indonesia
Kamis, 28 Maret 2024 7:40 Wib
Hujan lebat terpa sejumlah wilayah Indonesia
Rabu, 27 Maret 2024 9:51 Wib
Hujan lebat guyur DKI Jakarta
Rabu, 27 Maret 2024 3:30 Wib
BMKG prakirakan Jateng masuki kemarau mulai Mei 2024
Selasa, 26 Maret 2024 13:06 Wib
Hujan lebat dan ekstrem guyur Indonesia
Selasa, 26 Maret 2024 7:02 Wib
Tuban, Jatim, diguncang gempa susulan
Selasa, 26 Maret 2024 6:24 Wib
Cerah berawan, cuaca Indonesia
Senin, 25 Maret 2024 7:49 Wib