Pengelola "Lava Tour" diharapkan tidak naikkan tarif

id lava tour

Sleman (Antara Jogja) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengharapkan pelaku wisata "Lava Tour Merapi" mempertimbangkan dengan matang jika ingin menaikkan tarif sewa kendaraan "trail" dan "jeep" wisata, menyusul kenaikan harga bahan bakar minyak.

"Jika memang harus naik maka juga diimbangi dengan peningkatan pelayanannya," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman Ayu Laksmidewi, Senin.

Menurut dia, pengelolaan tarif "Lava Tour Merapi" dikelola komunitas di kawasan lereng Merapi.

"Memang kenaikan harga BBM tidak bisa dihindari karena secara nasional. Kalau memang masih bisa jalan atau ada alternatif, lebih baik pelaku wisata tidak menaikkan tarifnya. Untuk menjaga agar tetap menarik minat pengunjung," ujarnya.

Ia mengatakan, jika memang terpaksa tarif harus naik maka harus ada imbangannya. Misal, saja seperti peningkatan pelayanan atau juga sisi keamanan pengguna jasa.

"Yang pokok keselamatannya juga harus semakin ditingkatkan," ucapnya.

Koordinator wisata "Lava Tour" Merapi Anto mengatakan, bersama dengan komunitas lainnya, pihaknya baru membicarakan bagaimana baiknnya menanggapi kenaikan harga BBM ini.

"Saat ini tarif jeep dan trail wisata masih belum dinaikkan. Masih dirembug (diskusi), nanti kesepakatan teman-teman komunitas bagaimana," tuturnya.

Ketua Pengelola Lava Tour Vulkano, Desa Umbulharjo, Cangkringan, Sleman Bagyo mengatakan, beberapa hari ke depan jeep wista Lava Tour Volcano akan jalan dulu dengan tarif lama.

"Kalau nanti masih bisa jalan, tarifnya akan tetap seperti ini," tukasnya.

Menurut dia, pertimbangan memang harus benar dimatangkan. Karena saat kenaikan BBM pada akhir 2014 lalu, pihaknya sudah menaikkan tarif. Terutama tarif sewa jeep.

"Harga sewa standar sebelumnya Rp250 ribu menjadi Rp300 ribu. Nantinya, akan bertambah menyesuaikan jarak tempuh yang diinginkan wisatawan. Sementara untuk trail tetap masih sama, yaitu Rp50 ribu," pungkasnya.

V001
Pewarta :
Editor:
COPYRIGHT © ANTARA 2024