Muncul jalan ambles dekat Balai Kota Yogyakarta

id ambles

Muncul  jalan ambles dekat Balai Kota Yogyakarta

ilustrasi FOTO ANTARA/Noveradika/13 ()

Yogyakarta (Antara Jogja) - Lalu lintas pengguna jalan di simpang empat Jalan Kenari dekat kompleks Balai Kota Yogyakarta terganggu akibat jalan ambles cukup dalam di simpang tersebut.

"Jalan ambles diakibatkan saluran air hujan yang berada di bawah badan jalan mengalami kerusakan," kata Kepala Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Kota Yogyakarta Toto Suroto di Yogyakarta, Sabtu.

Jalan tersebut ambles sekitar pukul 11.00 WIB dengan kedalaman 2,5 meter dan diameter satu meter. Di sekitar lokasi, sudah diberi pembatas dan dipasang rambu untuk mengingatkan pengguna jalan agar hati-hati saat melintas.

Menurut Toto, saluran air hujan yang berada di bawah Jalan Kenari hingga Jalan Kusumanegara adalah saluran air hujan yang sudah berusia tua. Sejak tahun lalu, Pemerintah Kota Yogyakarta mulai melakukan perbaikan saluran air hujan yang dilakukan bertahap.

Perbaikan baru dilakukan untuk saluran air hujan yang berada di Jalan Kusumanegara dan pada tahun ini direncanakan perbaikan hingga Jalan Kenari dengan anggaran sekitar Rp4 miliar. Panjang saluran air hujan yang akan diperbaiki tahun ini adalah sekitar 100 meter dan tidak sampai di lokasi jalan yang ambles itu.

"Selain sudah berusia tua, kerusakan di saluran air hujan itu juga dipicu gempa bumi yang melanda Yogyakarta pada 2006," katanya.

Gempa bumi tersebut dimungkinkan merusak struktur saluran air hujan, namun Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Kota Yogyakarta belum dapat melakukan pengecekan secara teliti terhadap kondisi saluran air hujan.

"Kami kesulitan melakukan pengecekan karena saluran air hujan itu ada di bawah jalan," katanya.

Sedangkan untuk proses perbaikan jalan yang ambles tersebut, Toto mengatakan akan melakukan secepatnya. "Mungkin dengan swakelola terlebih dulu sambil kami selidiki penyebab yang sebenarnya. Bagaimanapun juga, jalan itu menjadi akses utama warga," katanya.

Ia juga memperkirakan, pembangunan saluran air limbah di dekat lokasi jalan yang ambles bisa berpengaruh pada struktur saluran air hujan, apalagi di lokasi galian saluran air limbah yang sudah ditutup aspal terlihat bahwa pekerjaan tidak diselesaikan dengan baik.

"Jalan aspal di bekas galian saluran air limbah dalam kondisi melengkung. Hal itu dimungkinkan pemadatan yang dilakukan tidak sempurna. Jika hujan turun deras, bisa menggerus tanah di bawahnya dan ikut mempengaruhi kondisi tanah di sekitarnya," katanya.

Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Kota Yogyakarta sudah meminta pelaksana pekerjaan untuk memperbaiki jalan di bekas galian saluran air limbah yang melengkung dengan melakukan pemadatan secara benar, yaitu menggali dan memadatkannya lagi. "Jangan cuma diaspal saja tanpa dibongkar galiannya. Jika tidak, jalan akan terus menerus melengkung," katanya.

(E013)
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024