PLP bandara Kulon Progo diperkirakan terbit April

id bandara

PLP bandara Kulon Progo diperkirakan terbit April

Ilustrasi (Foto Istimewa)

Kulon Progo (Antara Jogja) - Tim perencanaan pembangunan bandara baru di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, memperkirakan penetapan lokasi pembangunan bandara akan turun pertengahan April 2015.

"Bilamana alasan keberatan warga tidak disetujui gubernur, diperkirakan penetapan lokasi pembangunan (PLP) akan diterbitkan April," kata Humas dan Program Pemberdayaan Masyarakat Pembangunan Bandara Baru Kulon Progo Ariyadi Subagyo di Kulon Progo, Kamis.

Menurut dia, pembangunan bandara tetap akan di Kulon Progo. Semua pembangunan bandara dimana pun lokasinya, akan banyak menggunakan lahan dan persoalan yang muncul juga sama. Sejuah ini, rencana pembangunan bandara sudah masuk program nasional, dan provinsi.

"Sejauh ini belum ada hal yang bisa membatalkan rencana pembangunan bandara di Kulon Progo," katanya.

Dia mengatakan Tim Kajian Keberatan pembangunan bandara telah melakukan pertemuan dengan warga yang menolak bandara. Berdasarkan konsultasi publik, masih ada 307 warga yang masih keberatan adanya bandara.

"Dari 307 yang kami undang dalam pertemuan dengan tim kajian keberatan hanya 95 yang hadir. Pertemuan ini, untuk mendegarkan keberatan dan masukan dari masyarakat," katanya.

Anggota tim kajian keberatan Hasto Wardoyo mengatakan pertemuan ini merupakan kesempatan yang baik, tepat untuk mendengarkan dari lubuk hati sebagian warga yang saat ini masih belum menerima atau keberatan terhadap lokasi rencana pembangunan bandara untuk kemudian dikomunikasikan bersama.

Dihadapan 20 warga Desa Glagah, Hasto menyatakan memahami perasaan warga, seperti salah satunya adalah akan bagaimana, pindah tempat dimana, misal sekarang saya bertani begini, hasil segini, kemudian besok dapat saya masih dapat penghasilan segini tidak? Pertanyaan itu yang muncul dan ingin kepastian dan kepastian.

Untuk itu, Hasto ingin menyelesaikan relokasi dari hati warga, untuk kemudian komunikasikan.

"Ada aturan, regulasi, dan ada keterbatasan kemampuan, tetapi satu hal yang tidak boleh diabaikan bagaimana bapak ibu sekalian untuk menjadi lebih baik," kata Hasto.

(KR-STR)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024