BPPTKG: alat pemantau Merapi aman dari pencurian

id pemantau merapi

BPPTKG: alat pemantau Merapi aman dari pencurian

Gunung Merapi di perbatasan wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (Foto antaranews.com)

Yogyakarta, (Antara Jogja) - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi Yogyakarta mencatat dalam kurun waktu tiga tahun terakhir sudah tidak lagi terjadi pencurian dan perusakan alat pemantau aktivitas Gunung Merapi di perbatasan Kabupaten Sleman dan Jawa Tengah.

"Masyarakat lereng Merapi sudah semakin sadar akan pentingnya kegunaan alat tersebut untuk mendeteksi aktivitas gunung, sehingga mereka membantu menjaga dari pencurian maupun perusakan," kata Kepala Seksi Gunung Merapi BPPTKG Yogyakarta Agus Budi Santoso, Kamis.

Menurut dia, masyarakat saat ini juga telah ikut membantu dalam mengawasi alat pemantauan aktivitas Gunung Merapi tersebut.

"Dulu sering terjadi, pencurian maupun perusakan alat pemantau," katanya.

Ia mengatakan, biasanya pencuri alat pemantau Merapi hanya mengambil beberapa bagian saja, seperti baterai (ACCU) yang bisa dijual satu unitnya sampai

Rp1 juta dan kabel-kabel instalasinya.

"ACCU itu berat, setiap satu stasiun biasanya ada dua. Yang diambil kalau tidak kabel ya ACCU, untuk dijual," katanya.

Agus mengatakan, saat ini jumlah alat pemantau yang dipasang BPPTKG Yogyakarta setidaknya ada sebelas stasiun seismig, delapan tiltmeter, sembilan GPS, serta delapan kamera.

"Setahun sekali dilakukan melakukan perawatan. Dan saat ini, semuanya dalam kondisi berfungsi dengan baik," katanya.

Ia mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan peningkatan kemampuan. Yaitu mendeteksi gejala-gejala letusan freatik atau embusan seperti yang terjadi pada

2013 dan 2014.

"Guna meningkatkan kemampuan monitoring, selain kamera di puncak Merapi, pada akhir 2014 kami juga memasang tiltmeter di sebelah utara sebanyak dua unit," katanya.

Koordinator Pos Search And Rescue (SAR) Linmas Kaliurang Sleman, Kiswanta mengatakan warga setempat tidak hanya menjaga alat-alat pemantau Merapi saja. Namun, alat peringatan dini ancaman terjadinya banjir lahar dingin "Early Warning System" (EWS) juga ikut diawasi.***4***

(U.V001)
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024