Pemerintah dorong industri perbanyak jumlah peneliti

id peneliti

Pemerintah dorong industri perbanyak jumlah peneliti

Ilustrasi (Foto Istimewa)

Jogja (Antara Jogja) - Pemerintah akan mendorong industri untuk memperbanyak jumlah peneliti dalam kegiatan penelitian dan pengembangan, kata Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir.

"Hal itu dilakukan karena dari 40 ribu peneliti di Indonesia, hanya sekitar 18 persen yang berada di lingkungan industri," katanya dalam sambutan yang dibacakan Deputi Bidang Kelembagaan Iptek Kementerian Ristek dan Dikti Mulyanto di Yogyakarta, Rabu.

Pada konferensi "Mengidentifikasi Cara Universitas, Industri, dan Pemerintah Dalam Meningkatkan Penelitian Inovatif", ia mengatakan sebagian besar atau 60 persen peneliti ada di lingkungan perguruan tinggi dan 22 persen berada di lembaga penelitian milik pemerintah.

Menurut dia, dalam konsep Sistem Inovasi Nasional yang dikembangkan pemerintah saat ini, industri berperan menghasilkan barang dan jasa yang bernilai ekonomis sekaligus menjadi pelaku utama dalam kegiatan inovasi.

Dengan demikian, kata dia, industri diharapkan menambah jumlah peneliti dan mengalokasikan anggaran untuk kegiatan riset dan pengembangan.

"Meningkatkan anggaran riset menjadi satu persen dari PDB tidak mungkin hanya dengan mengandalkan anggaran pemerintah, tetapi juga perlu anggaran litbang dari industri dan swasta," katanya.

Ia mengatakan anggaran riset Indonesia saat ini hanya 0,08 persen dari PDB. Dari total anggaran riset tersebut sekitar 80 persen berasal dari anggaran pemerintah, hanya sekitar 20 persen berasal dari industri dan swasta.

"Berbeda dengan negara yang sudah maju, anggaran riset dari dunia industri mencapai 75 persen," katanya.

Menurut dia, peneliti dari lingkungan perguruan tinggi diharapkan mengarahkan riset untuk menghasilkan produk riset yang langsung bisa dimanfaatkan oleh masyarakat dan industri.

"Perguruan tinggi sudah selayaknya mengubah paradigma dari konsep universitas pengajaran menjadi universitas riset," katanya.

(B015)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024