Disperindagkoptan Yogyakarta akan ajukan kebutuhan OP beras

id operasi pasar beras

Disperindagkoptan Yogyakarta akan ajukan kebutuhan OP beras

Ilustrasi (Foto antaranews.com)

Yogyakarta, (Antara Jogja) - Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian Kota Yogyakarta berencana mengajukan tambahan kebutuhan operasi pasar beras sebagai langkah menyikapi harga beras di pasar tradisional yang masih cukup tinggi.

"Berbeda dengan operasi pasar sebelumnya yang lebih banyak digelar di pasar tradisional, maka operasi pasar mendatang diusulkan dilakukan di wilayah," kata Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian Kota Yogyakarta Suyana di Yogyakarta, Senin.

Menurut dia, operasi pasar beras yang lebih banyak dilakukan di pasar tradisional dinilai kurang tepat sasaran karena beras yang digelontorkan oleh Badan Urusan Logistik (Bulog) lebih banyak dibeli oleh pedagang beras untuk dijual kembali.

"Pedagang menjual kembali beras itu dengan harga yang masih tinggi sehingga harga beras tidak juga turun," lanjutnya.

Jika operasi pasar dilakukan di kecamatan, lanjut Suyana, maka diharapkan akan lebih mudah diakses oleh masyarakat yang membutuhkan, dan beras tidak banyak dibeli oleh pedagang beras.

Suyana berharap setiap kecamatan bisa memperoleh kuota satu hingga dua ton beras saat operasi pasar, menyesuaikan stok yang dimiliki Bulog Divisi Regional DIY.

"Jika permintaan operasi pasar ini dikabulkan, maka kami berharap diberi waktu sosialisasi ke masyarakat agar banyak warga yang mengetahuinya," katanya.

Berdasarkan pemantauan harga di sejumlah pasar tradisional, harga beras pada awal Maret masih tinggi yaitu berkisar antara Rp10.500 per kilogram hingga Rp12.000 per kilogram.

Upaya menekan harga beras juga dilakukan dengan menggerakkan gabungan kelompok tani yang ada di tiap kecamatan. Di Kota Yogyakarta terdapat 14 gabungan kelompok tani yang biasanya hanya fokus pada kegiatan bercocok tanam.

"Gapoktan diharapkan bisa melakukan pembelian beras dari luar daerah dan mendistribusikannya di lingkungan masing-masing. Dengan demikian, bisa memutus rantai distribusi sehingga harga beras bisa ditekan," lanjutnya.

Sebelumnya, Kepala Bulog Divre DIY Langgeng Wisnu Adinugroho mengatakan, pihaknya masih memiliki stok beras untuk kebutuhan tiga bulan ke depan. Stok yang dimiliki Bulog adalah sekitar 8.000 ton dan ada tambahan stok 7.000 ton beras.

Pada operasi beras sebelumnya, Bulog mendistribusikan sebanyak 10 ton beras ke sejumlah pasar tradisional di Kota Yogyakarta dengan harga jual Rp6.800 per kilogram. ***3***

(E013)
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024