Nelayan Gunung Kidul dapat bantuan perumahan

id nelayan

Nelayan Gunung Kidul dapat bantuan perumahan

Nelayan (Foto ANTARA/Mamiek)

Gunung Kidul (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendapat batuan perumahan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk dibagikan kepada nelayan di kawasan Pantai Sadeng, Kecamatan Girisubo.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Gunung Kidul Agus Priyanto di Gunung Kidul, Senin, mengatakan bahwa pihaknya sudah mendapatkan informasi terkait adanya pembangunan perumahan nelayan dari DKP DIY itu.

"Kemarin (Minggu 2/2), saya mendapat telepon dari Kabid Perikanan DIY untuk menyiapkan lahan di sekitar Pantai Sadeng seluas tiga hektare untuk rumah nelayan," kata Agus.

Menindak lanjuti perintah tersebut, kata Agus, pihaknya sudah menghubungi kepala Desa Pucung dan menyatakan ada lahan kosong. Nantinya dalam pengelolaan menunggu petunjuk dari DKP DIY.

"Kalau sudah dibangun oleh kementerian nantinya, rumah tersebut akan dikelola dengan model sewa atau kerja sama," katanya.

Agus mengatakan kemungkinan besar tahun ini akan segera dibangun perumahan yang diperuntukkan bagi nelayan di sekitar Pantai Sadeng tersebut.

"Kemungkinan besar realisasinya tahun ini. Kami berharap para nelayan memiliki tempat tinggal," katanya.

Dia mengatakan total nelayan di Gunung Kidul berdasarkan data yang dimiliki DKP Gunung Kidul sebanyak 1.025 orang.

"Jumlah nelayan Sadeng kurang tahu jumlah pastinya karena dari 1.025 nelayan tersebut tersebar disepanjang pantai selatan," kata Agus.

Sementara itu, Kepala Desa Pucung Bambang Untara mengatakan pihaknya mengakui sudah dihubungi kepala DKP Gunung Kidul untuk menyediakan lahan sebagai lokasi rumah nelayan.

Dia mengatakan lokasi tersebut berada tidak jauh dari Pantai Sadeng sekitar berjarak 0,5 kilometer dari Pantai Sadeng.

"Lahan yang dipersiapan merupakan kas desa yang selama ini digunakan untuk pertanian," kata Bambang.

Bambang mengatakan nelayan Pantai Sadeng sebagian merupakan nelayan yang berasal dari Pucung dan Songbanyu.

"Sebagian berasal dari luar daerah dan sebagian asli wilayah Girisubo," katanya
KR-STR
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024