Wali kota minta potensi pasar tradisional digali

id haryadi

Wali kota minta potensi pasar tradisional digali

Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti (Foto Antara/Eka Arifa/ags/15)

Yogyakarta  (Antara Jogja) - Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti meminta masyarakat menggali potensi pasar tradisional karena memiliki banyak potensi menarik yang belum tentu ditemui di lokasi lain.

"Banyak potensi yang dimiliki pasar tradisional, salah satunya tempat belajar yang menarik, bahkan bisa menjadi objek tulisan yang memberikan informasi dan inspirasi masyarakat," katanya usai menyerahkan hadiah lomba menulis bertema Blusukan Pasar Tradisional di Yogyakarta, Jumat.

Menurut dia, pasar tradisional tidak hanya berfungsi sebagai tempat berbelanja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari tetapi juga menawarkan berbagai informasi dan pengetahuan mengenai berbagai kearifan lokal.

"Saya justru memperoleh banyak pengetahuan tentang batik saat berbelanja ke pasar tradisional. Penjual menjelaskan dengan baik berbagai motif batik yang dijual," katanya.

Oleh karena itu, ia mendukung pelaksanaan lomba menulis pasar tradisional yang ditujukan kepada mahasiswa itu. Haryadi bahkan rela merogoh kocek untuk menyumbang hadiah kepada juara lomba menulis itu dengan menghadiahkan sebuah sepeda.

"Pada tahun depan, kegiatan ini bisa dilakukan lagi dengan hadiah yang lebih menarik," katanya.

Pada pertengahan Februari, Dinas Pengelolaan Pasar Kota Yogyakarta menyelenggarakan lomba menulis untuk mahasiswa.

Mahasiswa diminta menulis berbagai hal menarik yang mereka temui di pasar tradisional. Namun, panitia hanya membatasi bahan tulisan di sembilan pasar tradisional, di antaranya Pasar Serangan, Pingit, Serangan, Lempuyangan dan Ngasem.

"Kesembilan pasar tradisional itu dipilih karena jumlah pengunjungnya belum memenuhi harapan," kata Kepala Bidang Pengembangan Dinas Pengelolaan Pasar Kota Yogyakarta Rudi Firdaus.

Ia berharap, lomba menulis untuk mahasiswa tersebut berdampak pada peningkatan pengetahuan masyarakat terhadap pasar tradisional sehingga pasar tersebut tetap eksis dan bisa bersaing dengan pasar modern.

Sementara itu, panitia menetapkan pemenang lomba menulis adalah Hetti Nur Isnaeni yang menyerahkan tulisan berjudul Pasar Strategis di Jantung Kota, Rupa Modern Rasa Tradisional. Hetti menuliskan pengalamannya saat berkunjung ke Pasar Lempuyangan.

Panitia lomba menulis menerima sekitar 30 naskah dan dipilih tiga naskah terbaik sebagai pemenang. Pemenang pertama memperoleh hadiah uang Rp1 juta ditambah sepeda.

(E013)

Pewarta :
Editor: Mamiek
COPYRIGHT © ANTARA 2024