Bantul (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengerahkan 18 armada sebagai sarana pengangkutan sampah dari seluruh tempat pembuangan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir Sampah Piyungan.
"Sarana pengangkutan sampah yang kami miliki saat ini ada 18 armada yang terdiri dari enam armada truk `arm roll`, kemudian sisanya `dump truk`," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kebersihan Persampahan, Pertamanan, dan Pemakaman (KP3) Bantul Surono di Bantul, Senin.
Dia menjelaskan semua armada dikerahkan untuk menjangkau seluruh tempat pembuangan sampah (TPS) di Bantul sekitar 150 tempat yang ada di tengah masyarakat, termasuk di lingkungan sekolah, perusahaan, dan instansi pemerintahan.
"Salah satu syarat untuk mendapat pelayanan angkutan sampah harus ada TPS yang dibangun masyarakat, untuk pengambilan kami lihat kondisi tergantung volume, ada yang (TPS) sehari sudah penuh, namun ada yang beberapa hari baru penuh," katanya.
Ia menilai sarana pengangkutan sampah yang dimiliki UPT tersebut, masih mencukupi kebutuhan, meski demikian untuk kondisi armada sebagian sudah cukup berumur, sehingga membutuhkan perawatan berkala bahkan kalau perlu ada peremajaan.
"Kami punya bengkel yang siap untuk perbaikan jika ada kerusakan, karena rata-rata (armada, red.) keluaran tahun 1994. Namun tahun kemarin (2014) kami dapat tambahan satu truk, sebelumnya (2013) juga satu, namun tahun ini sepertinya tidak ada," katanya.
Ia mengatakan dari seluruh 17 kecamatan se-Bantul, ada satu kecamatan, yakni Dlingo yang belum dijangkau armada pengangkutan sampah, sedangkan 16 kecamatan lainnya sudah dijangkau meskipun volume sampah berbeda.
"Yang belum (dijangkau, red.) di wilayah Dlingo, karena memang belum ada permintaan, perkiraan kami masyarakatnya masih punya tanah luas untuk memendam sampah-sampah yang dihasilkan, namun suatu saat nanti pasti minta pelayanan," katanya.
Dia mengatakan sampah yang diangkut tersebut kemudian dibawa ke TPA Sampah Piyungan.
Dalam sehari, rata-rata volume sampah yang terangkut 60 ton atau sekitar 14 persen dari total volume sampah sekitar 450 ton yang masuk ke TPA Piyungan.
KR-HRI
Berita Lainnya
Bupati: Transportasi tradisional bisa menjadi daya tarik wisata Sleman
Minggu, 19 November 2023 17:07 Wib
Fortais Bantul memfasilitasi pengantin nikah unik dikirab dengan gerobak
Minggu, 8 Oktober 2023 19:10 Wib
Pangrekso Andhini bersama FKH UGM adakan Festival Gerobak Sapi
Minggu, 20 Agustus 2023 17:00 Wib
Wabup Sleman: Festival gerobak sapi mendukung destinasi lereng Merapi
Minggu, 13 Agustus 2023 20:44 Wib
Pemudik naiki gerobak motor ke Jawa Tengah
Sabtu, 30 April 2022 4:21 Wib
Kemenkumham DIY menyerahkan gerobak angkringan untuk klien pemasyarakatan
Rabu, 27 April 2022 22:29 Wib
Pendorong gerobak Malioboro ingin memastikan pekerjaan tenaga kebersihan
Selasa, 29 Maret 2022 0:07 Wib
Paguyuban gerobak sapi Bantul menghadirkan wisata keliling perdesaan
Rabu, 23 Februari 2022 23:40 Wib