Bantul, (Antara Joga) - Sejumlah peserta "International Conference on Tempe and Its Related Products" dari sejumlah negara melakukan kunjungan ke sentra batik tulis Giriloyo, Kecamatan, Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu.
Para peserta konferensi internasional tentang tempe ini, selain melihat produk kerajinan batik tulis di wilayah setempat, mereka juga belajar langsung bagaimana proses membatik.
Para peserta yang diantaranya datang dari Belanda, Amerika Serikat, Korea Selatan, Jepang, Thailand, Prancis, dan negara lain hampir semua mengaku baru pertama kali membatik tersebut, terlihat begitu bersungguh-sungguh dalam praktik membatik.
Mereka dengan dibimbing kelompok perajin Batik Giriloyo, terlihat senang menggoreskan pewarna alami menggunakan canting ke dalam kain yang memang sudah ada gambar pola batik khas Giriloyo.
Setelah belajar batik di Giriloyo, rombongan juga mengunjungi perajin tempe "Bumi Langit" yang juga masih berada di Kecamatan Imogiri, Bantul.
Di tempat ini, mereka juga melihat bagaimana proses pembuatan tempe, mulai dari awal hingga ke pengemasannya.
Konferensi yang digelar di Yogyakarta pada 15 hingga 17 Februari 2015 ini menghadirkan para ilmuwan, akademikus, dan pengusaha tempe, dan akan menjadikan acara ini sebagai ajang mempromosikan dan mempopulerkan tempe dan produk olahannya kepada dunia.
Konferensi ini digagas oleh empat lembaga yang bergerak di bidang pangan dan gizi. Mereka adalah Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI), Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan Indonesia (Pergizi Pangan), Perhimpunan Mikrobiologi Indonesia (Permi), dan Konsorsium Bioteknologi Indonesia. Konferensi ini secara ilmiah dikoordinasi oleh Komisi Ilmu Rekayasa Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI).
Ketua Komisi Ilmu Rekayasa AIPI sekaligus koordinator ilmiah konferensi, Profesor FG Winarno, mengatakan dalam acara ini juga akan disampaikan deklarasi tentang "Identitas" tempe berdasarkan kajian ilmiah. "Tempe dilahirkan di Indonesia, khususnya di wilayah Kerajaan Mataram," katanya.
Konferensi yang terbuka untuk umum ini akan membahas segala hal seputar tempe, dari sisi sains, teknologi, kesehatan, sejarah, ekonomi hingga budaya.***3***
(U.V001)
Berita Lainnya
Tempe diminati di Festival Makanan ASEAN 2023
Senin, 7 Agustus 2023 6:25 Wib
Bupati Sleman meluncurkan Omah Jadah Kaliurang
Minggu, 25 Juni 2023 15:00 Wib
Ahli gizi: Nutrisi agar tak hilang, tempe harus direbus
Rabu, 26 April 2023 6:33 Wib
Masyarakat jangan berlebihan mengonsumsi tempe, kata ahli
Rabu, 26 April 2023 6:28 Wib
Kuliner Indonesia dipromosikan di Malaysia
Senin, 27 Februari 2023 5:36 Wib
Disperindag Sleman mensinergikan industri dan pariwisata
Kamis, 15 Desember 2022 17:36 Wib
Disdagin Kulon Progo mengimbau perajin tahu dan tempe tetap produksi
Kamis, 27 Oktober 2022 20:14 Wib
Ratusan jadah tempe ludes dinikmati wisatawan pada Gelar Budaya HUT RI
Rabu, 17 Agustus 2022 23:12 Wib