Yogyakarta (Antara Jogja) - Perguruan tinggi diharapkan membuat program yang fokus pada pengembangan kurikulum secara berkelanjutan, kata Ketua Umum Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia Edy Suandi Hamid.
"Secara berkala kurikulum harus dikaji dan dimodifikasi sesuai dengan perkembangan yang ada di masyarakat dan perkembangan ilmu pengetahuan," katanya di Yogyakarta, Sabtu.
Menurut dia, adanya Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) juga "memaksa" perguruan tinggi untuk melakukan perubahan pada kurikulum yang ada.
"Dalam hal ini pemerintah diharapkan tidak bersikap kaku dan `over-regulated` yang justru bisa menghambat pengembangan perguruan tinggi," ucap mantan Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta itu.
Ia mengatakan hal itu merupakan langkah yang perlu dilakukan untuk penguatan dan peningkatan daya saing perguruan tinggi.
"Selain itu juga perlu ditekankan bahwa perguruan tinggi tidak hanya melihat ke dalam (inward looking), melainkan juga harus melihat ke luar (outward looking)," tukasnya.
Untuk itu, tutur dia, kerja sama internasional dengan perguruan tinggi di luar negeri juga perlu dijalin sehingga mendorong perguruan tinggi untuk berkembang dan bisa menyesuaikan dengan situasi global.
"Dengan kerja sama internasional, perguruan tinggi bisa lebih banyak belajar untuk bisa mendorong berkembangnya budaya akademik dan mengupayakan standar perguruan tingginya setara dengan standar global," tukasnya.
Menurut dia, perubahan dan penguatan merupakan sesuatu yang harus dilakukan perguruan tinggi secara terus menerus.
Perubahan dan penguatan itu bukan hanya sesuatu yang seharusnya secara alamiah dilakukan karena tuntutan masyarakat yang semakin baik, melainkan juga karena perubahan eksternal yang terjadi seperti diberlakukannya AEC 2015, yang membuat liberalisasi pada tingkat ASEAN terjadi.
Ia mengemukakan adanya KKNI memberikan arah yang jelas untuk menuntun ke arah kesetaraan dengan kualitas tenaga kerja asing yang maju dan memenuhi tuntutan pasar kerja global.
"Oleh karena itu, bagi perguruan tinggi nasional, implementasi KKNI harus menjadi prioritas untuk digarap secara serius sehingga dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas dan berdaya saing," pungkas Edy.
B015
Berita Lainnya
Ratusan peserta meriahkan "Gowes Bareng APTISI V dan LLDIKTI V"
Minggu, 21 Januari 2024 15:33 Wib
Tiga PTS terakreditasi unggul
Selasa, 13 Desember 2022 7:30 Wib
Aptisi DIY membuka PMB bersama melalui jogjaversitas
Sabtu, 25 Juli 2020 22:46 Wib
Akademisi: sistem akreditasi nasional memerlukan komitmen negara
Selasa, 9 Februari 2016 23:33 Wib
Aptisi: lulusan perguruan tinggi harus ciptakan pekerjaan
Selasa, 29 Desember 2015 23:38 Wib
Aptisi: pemerintah perlu moratorium pendirian PT baru
Selasa, 30 Juni 2015 23:17 Wib
Aptisi: pengembangan perguruan tinggi harus akseleratif
Minggu, 26 April 2015 16:37 Wib
Aptisi: pendidikan jauh tidak boleh abaikan mutu
Kamis, 16 April 2015 22:01 Wib