TNGM siapkan pengungsian satwa Merapi

id satwa merapi

TNGM siapkan pengungsian satwa Merapi

Gunung Merapi (Foto Antara/Sigit Kurniawan)

Sleman (Antara Jogja) - Taman Nasional Gunung Merapi menyiapkan tempat pengungsian bagi satwa liar yang hidup di lereng Gunung Merapi di perbatasan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.

"Penyiapan tempat pengungsian satwa ini untuk mengantisipasi kepununahan yang salah satunya disebabkan erupsi gunung Merapi," kata anggota Pengendali Ekosistem Hutan Seksi Pengelolaan TNGM Wilayah I Magelang-Sleman Irwan Yuniatmoko, Jumat.

Menurut dia, tempat yang sudah dipilih sebagai lokasi pengungsian satwa tersebut adalah di wilayah Gunung Merbabu, Jawa Tengah. "Hanya saja yang menjadi persoalan sampai saat ini adalah karena jalur evakuasinya melewati banyak permukiman warga," katanya.

Ia mengatakan, perlu ruang untuk mengungsi bagi satwa ketika terjadi erupsi Gunung Merapi nanti. Namun, tempat tersebut harus mudah terkoneksi dengan hutan di wilayah Merapi.

"Kalau tidak disediakan tempat pengungsian, misalnya terjadi letusan besar di gunung api tersebut, maka satwa yang hidup bisa habis. Padahal, masih banyak dan beranekaragam habitat yang hidup di hutan yang berada di Kabupaten Sleman, Magelang, Boyolali, dan Klaten ini," katanya.

Irwan mengatakan, satwa liar yang masih hidup, dan ada potensi bisa diselamatkan jika ada tempat mengungsi itu di antaranya Kijang, Babi Hutan, Lutung, dan hewan lain yang tidak mempunyai kemampuan yang lihai untuk menghindari aktivitas manusia. "Kalau untuk macan tutul, ketika ada ancaman, dia bisa menyusuri sungai," katanya.

Tempat mengungsi bagi satwa, yaitu Merbabu memang sudah dipilih, hanya tinggal membuat sebuah jalur evakuasi khusus, yang tidak terlalu banyak ada aktivitas manusia.

"Kami terkendala untuk itu. Harus dibuat jalur hijau (banyak rumput, pohon). Karena antara Merapi dan Merbabu ada banyak permukiman, jadi harus menghindari itu," katanya.

Namun demikian, kata dia, kesulitan tersebut tetap tidak akan menghentikan untuk menggagalkan program ini.
"Agar bisa menghindari kepunahan dari satwa-satwa yang selama ini hidup di hutan Merapi pasti nanti akan kami buat jalur itu. Tapi masih belum bisa diperkirakan akan mulai kapan," katanya.

(V001)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024