96 calon investor masuk Bantul selama 2014

id investor

96 calon investor masuk Bantul selama 2014

Ilustrasi (Foto investormarketinglists.com)

Bantul (Antara Jogja) - Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat setidaknya ada 96 calon investor yang berminat mengembangkan investasi di daerah ini sepanjang 2014.

"Cukup banyak investor yang masuk Bantul, karena selama tahun kemarin (2014) ada 96 calon investor, 10 di antaranya merupakan investor besar," kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Bantul, Sulistyanto, Kamis.

Menurut dia, seluruh calon investor kecil hingga menengah sudah mendapat izin prinsipnya, sementara 10 investor besar, tujuh di antaranya sudah keluar perizinan prinsipnya, dua masih dalam proses, kemudian satu investor ditangguhkan.

"Satu calon investor masih ditangguhkan, karena pemilihan lokasi di luar kawasan industri, jadi tidak sesuai peruntukkannya," kata Sulistyanto.

Menurut dia, di Bantul terdapat dua kawasan industri, yakni wilayah Kecamatan Sedayu dan sebagian Pajangan untuk industri berpolutan tinggi, kemudian kawasan industri Piyungan, untuk industri nonpolutan.

"Kalau yang investor kecil-kecil sebagian besar bergerak di sektor perdagangan dan pengolahan makanan, sedangkan industri besar mayoritas garmen maupun permebelan, jadi mereka diarahkan ke kawasan sesuai peruntukkannya," katanya.

Menurut dia, calon investor yang berminat investasi ke Bantul tersebut ada yang berasal dari Bantul, DIY dan sekitarnya bahkan di antaranya berasal dari luar negeri, terutama investor besar tersebut.

Ia mengatakan, pihaknya memang terbuka bagi investor yang ingin mendirikan perusahaan atau pabrik di wilayah Bantul, bahkan perizinan dipermudah, asalkan sanggup memenuhi persyaratan yang ditentukan Pemkab Bantul.

"Harus menyerap banyak tenaga kerja lokal, jenis usaha ramah lingkungan dan bisa menjalin kemitraan dengan industri di Bantul, tidak mendirikan perusahaan yang produknya sudah dikerjakan perajin, misalnya batik, gerabah," katanya.

(KR-HRI)