Dinkes Gunung Kidul belum tetapkan KLB DBD

id dbd

Dinkes Gunung Kidul belum tetapkan KLB DBD

Ilustrasi (Foto bengkulu.antaranews.com)

Gunung Kidul (Antara Jogja) - Dinas Kesehatan Kabupeten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, belum menetapkan status Kondisi Luar Biasa Demam Berdarah Dengue meski terjadi peningkatan penderita, dan seorang di antaranya meninggal dunia.

Sekretaris Dinas Kesehatan Gunung Kidul Dewi Irawati di Gunung Kidul, Selasa, mengatakan, setelah ada korban meninggal dunia, seharusnya DBD menjadi status KLB, namun secara kebijakan daerah belum menetapkan.

"Untuk menetapkan status KLB masih membutuhkan beberapa persaratan. Saat ini belum diajukan menjadi KLB," kata Dewi.

Diakuinya selama musim penghujan terjadi peningkatan jumlah penderita DBD. Dari data dinas kesehatan menunjukkan pada Januari sudah terdapat 49 penderita DBD, dengan satu korban jiwa. Pada Desember 2014 mencapai 53 orang.

Dewi menyatakan untuk persaratan ditetapkan status KLB diantaranya korban jiwa dan mampu tidaknya pemerintah daerah menangani kasusnya.

"Nantinya jika Dinas Kesehatan mengusulkan ke bupati, dan ditetapkan status KLB, maka provinsi akan membantu dalam penanganan," katanya.

Meski demikian, pihaknya akan melakukan pemantauan terhadap penderita DBD agar tidak menyebar. Yakni dengan upaya pemberantasan sarang nyamuk dengan 3 M (menguras, mengubur, menutup) dan pola hidup sehat.
"Kami melakukan langkah antisipasi, sebagia wilayah sudah dilakukan pengasapan," kata Dewi.

Pasien anak di RSUD Wonosari mengalami peningkatan dalam sebulan terakhir. Hal ini menyebabkan sebagian pasien harus dirawat dilorong menggunakan tempat tidur tambahan. Peningkatan jumlah pasien disebabkan salah satunya meningkatnya jumlah penderita DBD.

Kepala Bidang Pelayanan dan Keperawatan RSUD Wonosari Triyani Heny Astuti mengatakan pasien yang dirawat di RSUD Wonosari selama Januari mencapai 46 orang.

(KR-STR)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024