Kulon Progo targetkan pelaku UKM kuasai IT

id umkm kuasai it

Kulon Progo targetkan pelaku UKM kuasai IT

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kulon Progo, Sri Harmintari, menunjukkan produk unggulan masyarakat setempat (Foto Antara/Mamiek/ags/14)

Kulon Progo (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menargetkan pelaku usaha kecil dan menengah mengusai teknologi informasi dalam memasarkan produk-produknya pada 2015.

Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (DiskopUMKM) Kulon Progo Sri Harmintarti di Kulon Progo, Kamis mengemukakan perlunya memaksimalkan pengembangan produk melalui penguasaan teknologi informasi agar mereka bisa mampu bersaing dengan berbagai produk dari daerah lain.

"Sebenarnya hasil produksi para pelaku UKM di Kulon Progo banyak yang bisa menjadi unggulan. Namun sayangnya, karena berbagai alasan, produk-produk tersebut kalah bersaing dengan daerah lain," kata Sri Harmintarti.

Ia mengatakan adapun produk unggulan di Kulon Progo di antaranya Batik Geblek Renteng, gula semut, kerajinan tas serat alam, cokelat dan teh Suroloyo. Untuk memasarkan produk UKM unggulan harus memiliki daya saing diperlukan sejumlah komponen, seperti sumber daya manusia yang mumpuni, kelembagaan yang kuat dan penguasaan teknologi menjadi hal yang wajib dimiliki.

"Berbagai pelatihan, mulai dari cara pengemasan yang baik bisa menjadi bekal pengetahuan dan wawasan untuk meningkatkan kualitas produknya dan pemebenahan manajemen usahanya," kata dia.

Menurut dia, dengan menguasai teknologi informasi, pelaku UKM bisa mempromosikan dan menjual produknya melalui dunia maya. Hal tersebut dimaksudkan agar produknya bisa dengan mudah dikenal dan mampu menembus pasar lokal, regional dan nasional.

"Saat ini, media sosial terbesar yang sudah dikenal dan akrab dengan masyarakat luas di antaranya adalah path, facebook dan twitter, instagram," katanya.

Pengelola Desa Wisata Sidoharjo Alfiah salah satu upaya pengembangan dilakukan dengan pengembangan agrowisata kopi dipadukan dengan wisata alam pegunungan. Dirinya mempromosikan potensi melalui media sosial.

Ia mengatakan masyarakat luas sudah mengenal Desa Wisata Sidoharjo, sehingga wisatawan yang menginap di rumah penduduk.

"Media sosial merupakan media yang mampuh untuk mempromosikan produk lokal. Kita tidak dapat pungkiri, media sosial sangat penting dalam meningkatkan pemasaran," katanya.

Alfiah mengatakan warga Sidoharjo memiliki keinginan untuk menggabungkan antara wisata kopi dengan wisata alam. Selain perkebunan sekaligus proses produksi kopi, di Madigondo juga banyak terdapat wisata alam seperti curug atau air terjun Sidoharjo, serta Watu Jonggol yang menjadi habitat kera ekor panjang, dan Watu Jengger.

"Kami berharap ada pendampingan dari pemerintah bagaimana mengemasnya, supaya Desa Sidoharjo benar-benar menjadi desa wisata yang lebih dikenal oleh wisatawan," katanya.
(KR-STR)