Kenaikan BBM diharapkan tidak turunkan kunjungan wisatawan

id kenaikan bbm diharapkan

Kenaikan BBM diharapkan tidak turunkan kunjungan wisatawan

Pantai Depok di Kabupaten Bantul (Foto antaranews.com)

Bantul (Antara Jogja) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengharapkan kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi beberapa waktu lalu tidak menurunkan minat wisatawan berkunjung ke objek wisata setempat selama libur akhir tahun.

"Dampak kenaikan harga BBM, kami berharap selama libur pergantian tahun ini wisatawan tetap mengunjungi objek wisata," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bantul, Bambang Legowo, Rabu.

Menurut dia, kenaikan harga BBM pada November 2014 memang mengakibatkan pengeluaran biaya untuk keperluan transportasi lebih besar dibanding sebelumnya, namun pihaknya tidak terlalu mengkhawatirkan wisatawan menjadi mengurungkan niat untuk berwisata.

"Berwisata sudah menjadi suatu kebutuhan setiap orang, dan biasanya sudah direncanakan sejak lama, malahan saya berharap orang yang pada stres karena kenaikan harga BBM justru pada piknik, dan hikmahnya pariwisata laris," katanya.

Ia mengatakan berkaca pada pengalaman sebelumnya yakni pada semester pertama 2014 yang merupakan tahun politik karena banyak agenda politik, yang awalnya dikhawatirkan tingkat kunjungan turun, justru tidak demikian.

"Dulu pas (menjelang) pemilu pada tahun politik, awalnya kami sempat khawatir minat wisatawan akan turun, namun ternyata tidak turun dan nyatanya target terpenuhi, makanya pascakenaikan harga BBM ini kami harapkan juga demikian," katanya.

Pihaknya sendiri mentargetkan pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pariwisata selama setengah bulan di Desember ini mencapai sekitar Rp900 juta sampai Rp1 miliar, mengingat banyak agenda wisata yang disiapkan menghadapi libur Natal dan Tahun Baru 2015.

"Kami tetap optimistis minat wisatawan berkunjung ke objek wisata tetap tinggi, dan normalnya selama 15 hari ke depan bisa mencapai Rp900 juta, dibanding dengan November lalu, pendapatan pariwisata berkisar antara Rp600 juta sampai Rp700 juta," katanya.

Pada 2014 ini, pihaknya mentargetkan PAD sektor pariwisata sebesar Rp9,5 miliar, dan hingga pertengahan Desember ini sudah mencapai sekitar Rp8,8 miliar, sehingga pihaknya tetap optimistis target terealisasi bahkan terlampaui.

(KR-HRI)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024