Bantul (Antara Jogja) - Sebanyak 18 penyair kontemporer Magelang, Jawa Tengah, meluncurkan buku antologi sajak berjudul `Kilometer Nol` di Rumah Budaya Tembi, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin malam.
Peluncuran buku Antologi Sajak 18 Penyair Kontemporer Magelang `Kilometer Nol` tersebut diramaikan dengan pertunjukan sastra dan pembacaan puisi oleh sejumlah penyair yang berkontribusi dalam buku kumpulan puisi tersebut.
Koordinator acara pertunjukan Sastra Bulan Purnama Ons Untoro disela acara mengatakan, buku `Kilometer Nol` merupakan kumpulan puisi dari penyair-penyair muda Magelang, bahkan ada anak usia SMA yang diakomodasi untuk menulis puisi dan dimasukkan dalam antologi sajak.
"Karena kualitas puisi tidak dilihat dari umur, tapi karyanya memang baik, ada anak muda yang karya bagus. Dan tentu masih banyak penyair lain yang tidak ada dalam buku itu, karena suatu sebab, tapi paling tidak 18 penyair ini yang teman-teman di Magelang melakukan seleksi," katanya.
Menurut dia, secara umum penyair-penyair yang ada di Magelang cukup banyak, hanya saja tidak ada media yang mewadahi di kota tersebut, sehingga masih terpusat di Kota Yogyakarta dan kota-kota lain.
"Untuk beberapa penyair memang pernah, karena kemarin juga ada penyair Magelang dan beberapa kota baca puisi di sini (Tembi) akan tetapi khusus dari Magelang launching ini baru perdana, bareng dengan pertunjukan sastra," katanya.
Sementara itu, penyair Magelang sekaligus penggagas buku antologi sajak "Kilometer Nol" Damtoz Andreas mengatakan, latar belakang pemilihan judul buku tersebut karena penulis ingin menyampaikan pesan bahwa kreatifitas tidak akan pernah selesai.
"Kilometer nol, dalam sebuah jarak tidak ada batas jarak, atau jarak nol. Jadi proses kreatifitas tidak akan pernah selesai dan akan dilakukan terus-menerus, berangkat dari situ maka nanti akan kembali lagi ke titik tersebut," katanya.
Sebanyak 18 penyair Magelang tersebut antara lain Agus Manaji, Atika Sekar, Cholifatul Ridwan, Damtoz Andreas, Dedet Setiadi, Gepeng Nugroho, Hari Atmoko, Hernadi Sasmoyo Aji, Joko Supriyono, M. Dani A. Aronds.
Kemudian Melur Seruni, Munier Syalala, Nindito Nugroho, Purnwan Andra, Rekki Zakia, Tentream Lestari, Triman Laksana, Wicahyanti Rejeki.
(KR-HRI)
Berita Lainnya
Para penyair apresiasi Lafest di Ponpes Minggir
Minggu, 8 Oktober 2023 23:23 Wib
Sapardi Djoko Damono-Rintik Sedu berkolaborasi dalam "Masih Ingatkah Kau Jalan Pulang"
Minggu, 9 Februari 2020 3:40 Wib
120 penyair ikuti "Arus Sungai Sastra Magelang"
Selasa, 24 Februari 2015 23:25 Wib
Seniman Nyoman Erawan pentas dengan para penyair
Kamis, 13 Maret 2014 23:20 Wib
Penyair Indonesia baca puisi di Jerman
Kamis, 25 Juli 2013 9:26 Wib
Penyair Indonesia terbitkan antologi puisi tolak korupsi
Rabu, 29 Mei 2013 23:49 Wib
Lima penyair Indonesia ikut festival di Afrika
Selasa, 16 April 2013 10:03 Wib
Penyair se-Asia Tenggara baca puisi di Muarojambi
Senin, 24 Desember 2012 16:47 Wib