Bantul kembangkan sentra budi daya udang galah

id udang

Bantul kembangkan sentra budi daya udang galah

Panen udang, ilustrasi (Foto Antara)

Bantul (Antara Jogja) - Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan mengembangkan sentra budi daya udang galah di areal persawahan kawasan Bendung Tegal, Desa Kebon Agung.

"Beberapa waktu lalu kami sudah melakukan uji coba dengan menebar sekitar dua ribu bibit udang galah di kawasan Bendung Tegal, dan ternyata hidup, bahkan bisa dipanen, makanya nanti akan dikembangkan ke arah sana," kata Kepala Bidang Kelautan dan Perikanan DKP Bantul Yuswarseno di Bantul, Minggu.

Menurut dia, kawasan Bendung Tegal, Kecamatan Imogiri, cocok untuk kegiatan budi daya udang galah karena secara kualitas air yang terdapat di sekitar persawahan setempat masih alami sehingga mendukung pertumbuhan dan perkembangbiakan perikanan tersebut.

"Secara kualitas air dan debitnya mendukung untuk udang, di sana airnya juga belum tercemar, disamping itu air melimpah yang dapat dimanfaatkan sebagai irigasi pertanian padi juga di sekitarnya bisa digunakan budi daya udang," kata Yuswarseno.

Ditanya berapa luasan lahan yang memiliki potensi untuk dimanfaatkan budi daya udang galah, pihaknya belum mengetahui secara persis, hanya saja kegiatan tersebut bisa direalisasikan disekeliling sawah atau padi yang ditanam petani setempat.

"Saya tidak bisa tahu berapa potensi, tetapi intinya di daerah persawahan itu berpotensi untuk budi daya udang, apalagi udang hanya butuh lahan satu sampai dua meter di sekeliling sawah, jadi nantinya masyarakat bisa nanam padi sekaligus budi daya udang galah," katanya.

Menurut dia, jika sentra budi daya udang galah berhasil dikembangkan di Bendung Tegal nantinya akan berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat yang terlibat langsung, apalagi saat ini harga udang galah di pasaran per kilogramnya sebesar Rp70 ribu.

"Bibit udang bisa ditebar ketika padi berusia sekitar sepuluh hari agar bisa panen bersamaan, rencananya ke depan kami akan menebar bibit lagi, agar bisa dimanfaatkan warga untuk menambah pendapatan, yang diutamakan warga setempat," katanya.

(KR-HRI)