BEM KM UGM inisiasi gerakan sadar energi

id bem ugm iniisiasi

BEM KM UGM inisiasi gerakan sadar energi

Universitas Gadjah Mada (Foto Istimewa)

Jogja (Antara Jogja) - Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Gadjah Mada menginisiasi gerakan sadar energi menyusul kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi.

"Gerakan sadar energi itu dilakukan dalam bentuk kampanye harian yang berkelanjutan setiap bulan dua kali," kata Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa (KM) Universitas Gadjah Mada (UGM) Adhitya Herwin Dwi Putra di Yogyakarta, Sabtu.

Menurut dia, kegiatan tersebut antara lain berupa gerakan mobil "3 in 1" dan sepeda motor "2 in 1", gerakan hemat listrik kampus, kampanye sadar energi keliling kampus, dan gerakan bersepeda kampus.

"Gerakan itu merupakan gerakan yang bersifat reflektif untuk mengingatkan beberapa hal yakni kondisi pengolahan energi di Indonesia yang bermasalah, kondisi lingkungan yang memprihatinkan, serta kondisi sosiologis masyarakat yang sebagian masih kurang peduli dengan lingkungan dan negaranya," katanya.

Ia mengatakan BEM KM UGM siap mengawal kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi sebesar Rp2.000 per liter yang telah dilakukan pemerintah pada 18 November 2014.

"Pemerintah harus lebih transparan dengan pengurangan subsidi BBM sebagai dasar kenaikan harga. Penelitian menunjukkan bahwa Indonesia tidak cukup transparan tentang komposisi harga BBM terhadap masyarakat seperti rincian pajak, margin harga, dan harga minyak mentah," katanya.

Menurut dia, dengan kenaikan harga BBM itu kemungkinan besar ada pengalihan moda transportasi pribadi ke transportasi umum. Oleh karena itu, kesiapan pemerintah dalam hal ini wajib mendapat sorotan.

"Catatan kekurangan yang menyangkut fasilitas, pelayanan, dan infrastruktur menjadi tuntutan utama," katanya.

Konsekuensi lainnya dari kebijakan itu adalah kenaikan harga kebutuhan pokok masyarakat. Bulog wajib menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok agar tidak terlampau menambah beban masyarakat.

"Pemerintah juga wajib menindak tegas para spekulan harga yang sering membuat harga pasar menjadi tidak terkendali. Selain itu, pemerintah juga harus antisipatif terhadap kemungkinan inflasi," katanya.

(B015)
Pewarta :
Editor: Heru Jarot Cahyono
COPYRIGHT © ANTARA 2024