UGM didorong tingkatkan porsi seleksi jalur undangan

id ugm didorong tingkatkan

UGM didorong tingkatkan porsi seleksi jalur undangan

Universitas Gadjah Mada (Foto Istimewa)

Jogja (Antara Jogja) - Majelis Wali Amanat Universitas Gadjah Mada Yogyakarta mendorong agar porsi penerimaan mahasiswa baru jalur undangan di kampus itu dapat ditingkatkan.

Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Sofian Effendi di Yogyakarta, Sabtu, mengatakan porsi jalur undangan itu diharapkan lebih menampung lulusan SLTA asal Indonesia Timur dan Barat secara maksimal.

"Jadi yang tadinya (jalur undangan) 50 persen, kami harapkan tahun depan bisa ditingkatkan lagi," kata Sofian.

Menurut Sofian, gagasan itu perlu didorong oleh Rektor UGM baru, Dwikorita Karnawati sebab selama ini mekanisme Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tidak mendukung representasi UGM sebagai kampus nasional.

Akibat dari mekanisme seleksi itu, kata dia, UGM hingga kini hanya didominasi mahasiswa asal kota-kota besar seperti DIY, Jawa Tengah, dan Jawa Timur saja.

"Ini kan asumsi yang naif sekali, mana bisa sekolah-sekolah di Papua, misalnya, berkompetisi secara ketat dengan sekolah-sekolah di DIY, atau kota-kota besar lainnya," kata dia.

Setiap kelas di masing-masing program studi di UGM dengan rata-rata 50-60 mahasiswa, menurut dia, hanya 10 orang yang berasal dari Indonesia Timur seperti Papua, dan Maluku, serta Indonesia Barat, sisanya dari Jawa.

"Dengan begitu UGM susah menjadi kampus nasional," kata dia.

Menurut dia pihak Rektorat UGM dapat mengkoordinasikan hal itu bersama Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) untuk mengatur kembali porsi kursi mahasiswa jalur undangan.

"Kami harapkan seleksi yang dilakukan oleh UGM sendiri melalui jalur undangan bisa mengakomodasi lebih banyak calon mahasiswa dari Indonesia Timur dan Barat," kata dia.

(KR-LQH)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024