Nelayan Gunung Kidul minta pemkab perbaiki SPBU

id nelayan gunung kidul

Nelayan Gunung Kidul minta pemkab perbaiki SPBU

Pelabuhan Perikanan Sadeng di Kabupaten Gunung Kidul (Foto Antara/Mamiek)

Gunung Kidul (Antara Jogja) - Nelayan Pantai Sadeng Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, minta pemerintah setempat memperbaiki Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum yang berada di Pelabuhan Sadeng.

Ketua Nelayan Pantai Sadeng Sarpan di Gunung Kidul, Jumat, mengatakan kondisi SPBU di Pantai Sadeng sangat memprihatinkan, yakni kondisi atapnya rusak dan hanya ditutup terpal.

"Mesin pompa sempat mati selama setahun dan hanya disediakan jerigen untuk penjualan dan baru satu bulan terakhir sudah menggunakan mesin pompa lagi," kata Sarpan.

Ia mengatakan kondisi tersebut menyulitkan nelayan karena mengganggu aktivitas mereka. Dari segi estetika juga mengganggu karena terkesan tidak terurus. Untuk itu kepada pihak terkait dia minta agar segera direnovasi guna memudahkan nelayan dalam beraktivitas.

"Memang sudah difungsikan tetapi apa adanya, kami sedikit khawatir ini memasuki musim penghujan," katanya.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Gunung Kidul Agus Priyanto, mengatakan pihaknya tidak bisa berbuat banyak, terkait kerusakan SPBU di Pantai Sadeng. Kerusakan ini merupakan kewenangan dari DKP DIY.

"Kita hanya bisa mengusulkan saja. Kami tidak dapat berbuat lebih banyak," kata Agus.

Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD Gunung Kidul Dody Wijaya mengatakan berdasarkan informasi, tahun ini memang ada rencana perbaikan. Namun karena terkendala anggaran tidak bisa terealisasi. "Belum bisa direalisasikan kelihatannya. Hal ini terkendala anggaran," kata Dody.

Ia mengatakan SPBU tersebut dibangun tahun 2000-an. Akibat sering rusak menggandeng pihak CV Kurnia Jaya untuk mengelola. "Hingga sekarang mesin pompa SPBU masih dipinjami oleh pihak Kurnia Jaya," katanya.

Pada awalnya, lanjut Dody, SPBU tersebut difungsikan untuk pengisian premium dan solar. Namun karena premium sedikit yang menggunakan maka hanya solar yang saat ini dijual.

Dody mengatakan pengiriman solar setiap bulan fluktuatif tergantung aktivitas nelayan. Saat musim ikan bisa dikirim 30 ribu liter, namun sepi tangkapan hanya 16 ribu liter. "Premium jarang digunakan, maka sekarang hanya solar," kata dia.

(KR-STR)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024