Dishubkominfo undang Organda bahas tarif baru

id tarif baru organda

Dishubkominfo undang Organda bahas tarif baru

Tarif angkutan baru (Foto Antara/Lucky R/14)

Gunung Kidul (Antara Jogja) - Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan mengundang Organisasi Angkutan Darat untuk membahas kenaikan tarif baru angkutan umum.

Kepala Dishubkominfo Gunung Kidul Purnama Jaya di Gunung Kidul, Kamis mengatakan pihaknya masih akan membicarakan dengan Organisasi Angkutan Darat (Organda) sebab kenaikan tarif tidak hanya bahan bakar minyak (BBM), namun juga ada komponen lain seperti suku cadang dan lainnya.

"Kaitannya dengan tarif baru, dalam waktu dekat kami akan mengundang Organda untuk membicarakan sejumlah hal pascakenaikan BBM," katanya.

Ia mengatakan meski ada imbauan mogok nasional, pada Rabu (19/11), angkutan kota dan angkutan perdesaan di Gunung Kidul masih beroperasi seperti biasa, namun sudah menaikkan tarif.

"Memang ada sebagian mogok tetapi untuk penumpang semuanya bisa teratasi," katanya.

Ketua Organda Gunung Kidul Henry Ardiyanto berharap pemerintah segera membahas mengenai tarif baru. Sehingga ada payung hukum untuk menaikkan tarif. "Jangan terlalu lama kasihan pengusaha transportasi," kata Henry.

Ia mengatakan informasi kenaikan tarif angkot sebesar 10 persen belum cukup. Kenaikan tarif sebesar itu tidak sebanding dengan kenaikan harga BBM.

"Kalau kenaikan seperti yang diinformasikan pusat sebesar 10 persen menurut saya belum cukup," katanya.

Sementara itu, salah seorang sopir angkot jurusan Siyono-Wonosari Paimo mengatakan dirinya memilih untuk tetap beroprasi seperti biasa karena menurutnya tidak ada keuntungan untuk berhenti beroprasi.

"BBM naik itu memang berat, tetapi kalau tidak beroperasi malah tambah rugi," katanya.

Dia berharap pemerintah mencari solusi pascakenaikan harga BBM. Kenaikan tersebut menyebabkan masyarakat yang berpenghasilan kecil seperti dirinya mengalami keguncangan ekonomi, Salah satu solusinya ialah menertibkan angkudes yang mencari penumpang dijalur angkot.

"Sejak 2011, kami mengeluh namun hingga sekarang masih saja ada angkudes cari penumpang jalur kota," katanya.

Salah seorang sopir angkot jurusan Gading-Wonosari Joni mengaku sudah menaikkan tarif Rp 1000 setelah kenaikan harga BBM. Sebelum BBM naik, tarif umum Rp 4 ribu dan pelajar Rp 2 ribu.

"Berat sebenarnya, tetapi mau bagaimana lagi harga BBM sudah naik," katanya.
(KR-STR)