UII Yogyakarta peduli persoalan pendidikan di Palestina

id uii yogyakarta peduli

UII Yogyakarta peduli persoalan pendidikan di Palestina

Universitas Islam Indonesia

Jogja (Antara Jogja) - Universitas Islam Indonesia Yogyakarta peduli terhadap persoalan kemanusiaan dan pendidikan di Palestina, sehingga berupaya turut memperjuangkan hak generasi muda Gaza untuk memperoleh pendidikan yang layak.

"Untuk itu, Universitas Islam Indonesia (UII) akan menyelenggarakan kegiatan bertajuk `Tour Promo Raef and Talkshow: School for Gaza` di Auditorium Kahar Muzakkir Kampus Terpadu UII Yogyakarta, 3 November 2014," kata Rektor UII Harsoyo di Yogyakarta, Jumat.

Menurut dia, "talkshow" akan mengangkat tema Urgensi Peran Pendidikan di Palestina dalam Membangun Perdamaian, dengan menghadirkan narasumber di antaranya Guru Besar Fakultas Hukum UII Mahfud MD, General Manager Dompet Dhuafa Prima Hadi Putra, dan penyanyi dari Amerika Serikat (AS) Raef.

"Raef juga akan menampilkan sejumlah lagu untuk peluncuran album pertamanya, sekaligus memberikan ajakan kepada generasi muda Indonesia untuk meningkatkan kepedulian kepada sesama generasi muda di Gaza," katanya.

Ia mengatakan kehadiran Raef di UII juga merupakan salah satu rangkaian dari kegiatan "tour promo Raef" di Indonesia. Sebanyak 15 persen dari keuntungan penjualan albumnya akan didonasikan dalam program "School for Gaza".

Program itu merupakan bentuk kerja sama antara UII, Dompet Dhuafa, First Travel, Warner Music Indonesia, Majalah Manasik, Awakening Records, dan DNA Production.

"Program `School for Gaza` akan dilaksanakan mulai Oktober hingga Desember 2014. Setelah itu dana yang terkumpul akan segera digunakan untuk renovasi minimal lima sekolah di Palestina," katanya.

Selain program "School for Gaza", kata dia, kepedulian UII terkait persoalan kemanusiaan di Palestina sejatinya telah beberapa kali dilakukan di antaranya pelaksanaan diskusi dengan menghadirkan Maher Zain pada November 2013 dan seminar bertema "Tinjauan Kritis Konflik Palestina dan Tragedi Gaza" pada Agustus 2014.

Menurut dia, konflik berkepanjangan antara Palestina dan Israel telah mengakibatkan banyak korban jiwa, selain kerusakan infrastruktur. Tercatat pada Agustus 2014, berdasarkan data dari Kantor Urusan Kemanusiaan PBB korban akibat konflik itu mencapai 2.202 orang, yakni 2.131 orang dari Palestina dan 71 orang dari Israel.

Konflik Palestina dan Israel telah menyebabkan 18 ribu bangunan rusak, 108 ribu orang kehilangan tempat tinggal, dan 450 ribu orang kesulitan mengakses air bersih di Palestina.

Ia mengatakan dari bangunan yang rusak tersebut tercatat sebanyak 20 sekolah hancur dan 118 sekolah rusak berat, padahal seharusnya ada beberapa tempat yang tidak boleh diserang dalam sebuah konflik peperangan, di antaranya tempat penyelenggaraan pendidikan.

"Hal itu kemudian menuai respons UII sebagai salah satu institusi yang peduli terhadap persoalan kemanusiaan dan pendidikan untuk turut serta menunjukkan kepeduliannya dengan menyelenggarakan `Tour Promo Raef and Talkshow: School for Gaza`," kata Harsoyo.

(B015)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024