Bantul (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengoptimalkan pendapatan asli daerah untuk memperkecil defisit anggaran dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2015 yang dihitung mencapai Rp153 miliar.
"Pendapatan asli daerah (PAD) sudah kami naikkan luar biasa, namun kami tetap akan koordinasi dengan teman-teman di satuan perangkat kerja daerah (SKPD) penghasil PAD, mudah-mudahan masih bisa (dioptimalkan)," kata Sekretaris Daerah Bantul, Riyantono, Jumat.
Menurut dia, defisit anggaran yang mencapai Rp153 miliar dirasakan sangat membebani anggaran daerah, sehingga berbagai upaya untuk merasionalisasi anggaran termasuk menggenjot PAD diupayakan untuk memperkecil defisit.
Ia mengatakan, beberapa SKPD di Bantul penghasil PAD di antaranya Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD), termasuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) seperti Bank Bantul.
"Sebenarnya semua potensi PAD sudah kami korek habis-habisan, bahkan saya sempat marah-marah, sehingga kalau nantinya sudah tidak bisa (dioptimalkan lagi), kami tidak bisa membebani `hukuman`," kata Pak Toni sapaan akrabnya.
Selain mengoptimalkan PAD, lanjut dia untuk memperkecil defisit anggaran pihaknya juga mengurangi anggaran pada kegiatan perjalanan dinas baik dalam negeri hingga luar negeri yang dinilai tidak perlu atau tidak mendesak dilaksanakan.
"Kami juga akan mengurangi sebanyak mungkin honor-honor kegiatan pegawai, misalnya dalam setiap kegiatan tidak mesti disediakan honor, karena mereka sudah ada honor bulanan," katanya.
Sementara itu, kata dia berbagai kegiatan yang berhubungan langsung dengan kesejahteraan rakyat dan pembangunan Bantul tetap akan dilakukan sesuai yang direncanakan sebelumnya, sehingga defisit anggaran tidak menggangu kemajuan Bantul.
"Saya kira permasalahan ini juga NKRI (juga dirasakan di daerah lain), sehingga nanti kami juga akan coba berkonsultasi dengan pemerintah pusat kalau seperti ini bagaimana, kalau begini bagaimana," katanya.
(KR-HRI)
Berita Lainnya
Optimalkan prestasi, Genza Education Surabaya perkuat komunikasi orang tua-anak
Senin, 22 April 2024 12:24 Wib
Indonesia perlu optimalkan keanggotaan penuh FATF
Minggu, 21 April 2024 7:59 Wib
Kementan: Listrik masuk sawah untuk optimalkan pompanisasi
Senin, 15 April 2024 6:14 Wib
Pantau "rest area" mudik Lebaran 2024, teknologi RAMS dioptimalkan
Selasa, 2 April 2024 11:34 Wib
Pertumbuhan logistik nasional tembus 8 persen, CKB Logistics optimalkan bisnis melalui kargo udara
Jumat, 29 Maret 2024 13:30 Wib
Pakar UGM minta optimalkan kampung wisata sambut libur Lebaran 2024
Jumat, 29 Maret 2024 4:09 Wib
Indef: Pemerintahan baru diminta optimalkan sektor pangan
Rabu, 27 Maret 2024 3:46 Wib
Kampus harus optimalkan fungsi Science Techno Park di Indonesia
Sabtu, 9 Maret 2024 0:59 Wib