Desa Wisata Wukirsari peroleh penghargaan dari Kemparekraf

id batik

Desa Wisata Wukirsari peroleh penghargaan dari Kemparekraf

Membatik salah satu aktivitas di Desa Wisata Wukirsari Bantul, DIY (Foto antarafoto.com)

Bantul (Antara Jogja) - Desa Wisata Wukirsari di Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, tahun ini memperoleh penghargaan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, sebagai salah satu desa wisata terbaik tingkat nasional.

"Desa Wisata Wukirsari menjadi satu-satunya wakil dari Bantul dalam menerima penghargaan desa wisata terbaik dari Menteri bertepatan dengan Hari Pariwisata di Bali, akhir September lalu," kata Kepala Bidang Pemasaran dan Kemitraan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bantul Walkodri, Minggu.

Menurut dia, selain mendapat piagam penghargaan desa wisata terbaik oleh Menteri Mary Eka Pangestu, Desa Wisata Wukirsari juga mendapat uang pembinaan dari Kementerian itu sebesar Rp7,5 juta untuk pengembangan dan optimalisasi potensi wisata desa.

Ia mengatakan dipilihnya Desa Wisata Wukirsari menjadi wakil Bantul ini karena di antaranya terdapat sentra produksi wedang uwuh, kemudian kerajinan batik tulis di Giriloyo yang sudah dikelola dengan baik oleh kelompok sehingga terus berkembang.

"Harapannya Desa Wisata Wukirsari menjadi contoh bagi pengelolaan desa wisata di Bantul lainnnya, dan terus berkembang dan meningkatkan perekonomian masyarakat lokal. Saat ini ada sebanyak 38 desa wisata di Bantul," kata Walkodri.

Menurut dia, untuk desa wisata Wukirsari diharapkan dapat mempertahankan eksistensi hingga terus menumbuhkan ekonomi kreatif, apalagi di desa wisata tersebut juga sudah memiliki paket wisata membatik yang sudah dikenal turis mencanegara.

"Konsekuensinya paket wisata yang ditawarkan harus bisa dipertanggungjawabkan, jangan membuat kecewa wisatawan nusantara maupun mancanegara, karena dampak dari penghargaan ini akan banyak tamu yang berkunjung, sehinga harus selalu siap," katanya.

Sementara itu, kata dia pihaknya selaku pemerintah daerah juga akan terus membantu mempromosikan desa wisata tidak hanya Wukirsasi, termasuk mengikutsertakan dalam kegiatan "Java Promo" atau forum kerjasama pengembangan pariwisata 13 kabupaten/kota di Daerah Istimewa Yogyakarta-Jawa Tengah.

"Kami juga menggandeng akademisi dari Perguruan Tinggi (PT) misalnya Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk membimbing pengelola dan kelompok sadar wisata (Pokdarwis). Harapannya pengelola desa wisata tidak hanya semangat saja, akan tetapi bisa menerapkan manajemen yang baik," katanya.

(KR-HRI)