Jogja (Antara Jogja) - Kementerian Badan Usaha Milik Negara meminta perusahaan-perusahaan BUMN khususnya di sektor energi, pertambangan, percetakan, dan pariwisata saling bersinergi guna meningkatkan kinerja dan kontribusinya terhadap pendapatan negara.
Permintaan itu mengemuka dalam Fokus Group Discussion (FGD) Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2015 BUMN Keasdepan Usaha Energi, Pertambangan, Percetakan, dan Pariwisata di Hotel Inna Garuda Yogyakarta, Jumat.
"Saya harap antarperusahaan BUMN bisa saling membantu di berbagai aspek," kata Asisten Deputi Bidang Usaha Energi, Pertambangan, Percetakan, dan Pariwisata Kementerian BUMN Didik Prasetyo seusai FGD bertema "Mewujudkan BUMN Champion dan berkinerja Ekselen" itu.
Ia menilai perusahaan-perusahaan BUMN di sektor Energi, Pertambangan, Percetakan, dan Pariwisata hingga saat ini memiliki kondisi yang berbeda baik dari segi aset maupun pendapatan.
Keadaan itu, kata dia, seharusnya dapat disadari perusahaan-perusahaan yang telah merasa memiliki aset lebih besar untuk membantu yang lebih kecil.
"Kebetulan BUMN yang bergerak di sektor itu (energi, pertambangan, percetakan, dan pariwisata) sekarang ini memang cukup unik, ada yang asetnya cukup tinggi, ada pula yang masih kecil," kata dia.
Perusahaan-perusahaan BUMN yang masih perlu dibantu, Didik mencontohkan, antara lain Perum Produksi Film Negara (PFN) dan PT Balai Pustaka.
"Dua perusahaan itu masih perlu dibantu, sementara yang lain-lain lumayan masih bisa berjalan sendiri-sendiri," kata Didik.
Menurut dia, wujud sinergi yang ia maksudkan tidak harus berbentuk bantuan dana, melainkan berupa projek yang dapat dikerjakan oleh perusahaan BUMN lainnya. Perusahaan Minyak dan Gas, misalnya dapat meminta Perum Produksi Film Negara (PFN) untuk mendokumentasikan proses eksplorasi, eksploitasi, hingga proses bisnisnya dalam bentuk film.
"Perusahaan BUMN yang besar lainnya juga dapat menyalurkan Corporate Social Responsibility (CSR)-nya misalnya dalam bentuk buku-buku untuk lembaga pendidikan yang dapat dicetak oleh PT. Balai Pustaka," kata dia.
Mantan Deputi Bidang Restrukturisasi dan Perencanaan Strategis Kementerian BUMN, Wahyu Hidayat menilai upaya sinergi yang didasari rasa saling memiliki antar perusahaan BUMN penting diwujudkan, apalagi Indonesia akan menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN pada 2015. "Upaya itu penting dalam arti kata, bisa saling menaikkan derajat satu dengan yang lainnya," kata dia.
Menurut Wahyu hingga saat ini terdapat 30 perusahaan dari 138 perusahaan BUMN yang dinilai masih tergolong memiliki aset dan pendapatan kecil.
(KR-LQH)
Berita Lainnya
BUMN harus agresif mencari peluang di tengah isu geopolitik
Sabtu, 20 April 2024 18:08 Wib
Antara kembali gelar mudik gratis bersama BUMN
Minggu, 7 April 2024 13:31 Wib
Mudik Bersama BUMN 2024, PosIND berangkatkan ratusan pemudik ke sejumlah daerah
Jumat, 5 April 2024 22:48 Wib
Utang BUMN karya terhadap Himbara turun menjadi Rp78,99 triliun
Jumat, 5 April 2024 15:16 Wib
Tarif listrik April-Juni 2024 tak naik
Minggu, 31 Maret 2024 20:37 Wib
1.850 anak prajurit terima beasiswa Kementerian BUMN
Selasa, 26 Maret 2024 6:12 Wib
Gedung Filateli Jakarta perlu diselamatkan
Senin, 25 Maret 2024 7:13 Wib
Pendaftaran Rekrutmen Bersama BUMN mulai dibukai besok
Jumat, 22 Maret 2024 18:55 Wib