Yogyakarta (Antara Jogja) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah menganggarkan dana Rp583 juta dari APBD 2014 untuk membeli peralatan pendukung pemadam kebakaran yaitu satu set gunting hidraulis atau "combitool".
"Keberadaan peralatan pendukung pemadam kebakaran ini sangat penting, apalagi jika kebakaran terjadi di gudang atau bangunan yang dilengkapi dengan pintu dan gembok besi," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta Agus Winarto di Yogyakarta, Jumat.
Menurut dia, gunting hidraulis tersebut akan memudahkan petugas menggunting pintu atau gembok besi dari bangunan yang terbakar tanpa harus mendobrak pintu atau merusak gembok dengan cara memukulnya.
Agus menyebut kejadian kebakaran di salah satu pertokoan yang terjadi beberapa waktu lalu cukup sulit diatasi karena petugas tidak dapat masuk ke gedung akibat gedung sudah terkunci.
Petugas terpaksa merusak gembok dengan cara memukulnya sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama dan api semakin membesar.
"Bagi petugas pemadam kebakaran, waktu adalah hal yang tidak dapat dianggap sepele. Semakin cepat kebakaran itu ditangani maka kerugian yang timbul tidak akan semakin besar," katanya.
Selain gunting hidraulis, di dalam "combitool" tersebut juga berisi berbagai peralatan pendukung seperti selang hidraulis, rantai, pompa hidraulis, kapak, dan tempat peralatan.
Agus menjelaskan ada berbagai jenis gunting hidraulis yang ada dipasarkan termasuk gunting yang dilengkapi dengan baterai sehingga sangat ringkas.
"Namun, kami tetap memilih gunting hidraulis ini karena jika harus menggunakan gunting bertenaga baterai, ada beberapa aspek yang mungkin tidak diharapkan terjadi di lapangan, seperti baterai yang rusak sehingga alat tidak bisa digunakan," katanya.
Berbagai peralatan pendukung pemadam kebakaran tersebut, kata dia, adalah peralatan impor sehingga harganya relatif cukup mahal.
"Kami sudah melakukan kajian terhadap beberapa merek, dan menilai produk yang paling baik adalah buatan Jerman," katanya.
Ia berharap seluruh peralatan pendukung pemadam kebakaran tersebut sudah dapat direalisasikan sebelum akhir tahun.
"Setelah direalisasikan pun, akan ada petugas yang mendampingi petugas BPBD untuk mengoperasionalkan peralatan itu. Kami pun meminta ada layanan purnajual sehingga saat peralatan mengalami kerusakan, bisa segera diperbaiki dan tidak mengganggu pelayanan," katanya.
(E013)
Berita Lainnya
Pelajar di Indonesia perlu peroleh pemahaman mitigasi bencana
Senin, 25 Maret 2024 20:56 Wib
3.756 warga korban banjir Demak mengungsi ke Kudus, Jateng
Senin, 25 Maret 2024 18:03 Wib
Cerah berawan, cuaca Indonesia
Senin, 25 Maret 2024 7:49 Wib
Pemprov Jatim kirim bantuan korban gempa Bawean
Minggu, 24 Maret 2024 11:14 Wib
Gempa susulan di laut Tuban, Jatim, masih terjadi 193 kali
Minggu, 24 Maret 2024 6:43 Wib
Akibat banjir, 562 warga mengungsi
Sabtu, 23 Maret 2024 12:00 Wib
Gempa Tuban, Jatim, rusakkan 14 bangunan
Sabtu, 23 Maret 2024 6:47 Wib
Sleman salurkan bantuan kebencanaan kepada 161 warga
Kamis, 21 Maret 2024 12:31 Wib