Jogja (Antara Jogja) - Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan Yogyakarta selama periode Januari-Oktober 2014 telah melakukan pro-justitia terhadap sembilan kasus pelanggaran hukum dalam bidang obat dan makanan dengan nilai ekonomi Rp108.615.750.
"Kasus pelanggaran hukum dalam bidang obat dan makanan itu disebabkan kurang pedulinya pelaku usaha terhadap kualitas produk yang aman, bermutu, bermanfaat, dan ketaatan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku," kata Kepala BBPOM Yogyakarta Abdul Rahim di Yogyakarta, Rabu.
Pada "Pertemuan Jejaring Komunikasi Massa Antara BBPOM Yogyakarta dengan Media Massa", ia mengatakan BBPOM meminta masyarakat untuk lebih mewaspadai produk-produk yang beredar terutama obat tradisional karena sering ditemukan adanya kandungan yang membahayakan kesehatan.
Menurut dia, BBPOM masih menemukan obat tradisional mengandung bahan kimia obat (BKO) beredar di masyarakat.
Dalam operasi yang digelar secara rutin oleh BBPOM periode Januari-Oktober 2014 ditemukan obat tradisional tanpa izin edar sebanayk 291 jenis/2.909 pcs dan obat tradisional mengandung BKO sebanyak 71 jenis/170.582 pcs dengan nilai ekonomi Rp84,101 juta.
"Masyarakat diimbau menjadi konsumen yang cerdas, salah satunya dengan tidak mengkonsumsi produk yang tidak memenuhi persyaratan, tanpa izin edar, dan mengandung bahan berbahaya. Masyarakat harus lebih waspada terhadap produk obat dan makanan yang dipromosikan secara berlebihan," katanya.
Ia mengatakan BBPOM memberikan kemudahan bagi para pelaku usaha untuk meningkatkan daya saing produk dalam bentuk kemudahan peraturan, fasilitasi sertifikasi halal.
Selain itu fasilitasi bimbingan teknis implementasi regulasi mutu dan keamanan pangan, obat tradisional, kosmetik untuk UMKM menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015.
"Apabila masyarakat menemukan hal-hal yang mencurigakan atau mempunyai informasi yang ingin disampaikan agar menghubungi Unit Layanan Pengaduan Konsumen (ULPK) BBPOM Yogyakarta," katanya.
(B015)
Berita Lainnya
Disnakertrans DIY sebut tingkat kepatuhan pengusaha bayar THR meningkat
Sabtu, 20 April 2024 3:25 Wib
Sultan HB X minta warga Yogyakarta jadi subjek pelestarian Sumbu Filosofi
Sabtu, 20 April 2024 3:22 Wib
Kapolresta: Kriminalitas di Yogyakarta bisa ditekan saat Lebaran
Jumat, 19 April 2024 2:38 Wib
KPU Kota Yogyakarta segera merekrut anggota PPK-PPS Pilkada 2024
Kamis, 18 April 2024 19:06 Wib
KPU Yogyakarta melibatkan disdukcapil pastikan data pemilih Pilkada 2024
Kamis, 18 April 2024 2:09 Wib
Pj Wali Kota Yogyakarta tak temukan ASN bolos kerja pascalebaran
Rabu, 17 April 2024 17:37 Wib
Yogyakarta skrining kesehatan seluruh ASN pascalebaran
Rabu, 17 April 2024 14:58 Wib
WWF ke-10 bentuk "center of excellence" di DI. Yogyakarta
Rabu, 17 April 2024 6:13 Wib