Gunung Kidul (Antara Jogja) - Dinas Kesehatan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menemukan sebanyak 11 penderita penyakit human immunodeficiency virus-acquired immunodeficiency syndrome pada 2014.
Kepala Bidang Penanggulangan dan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunung Kidul Sumitro di Gunung Kidul, Selasa, mengatakan berdasarkan data, jumlah penderita Aids mencapai 87 orang, sedangkan penderita HIV hanya 46 orang.
"Memang kondisi ini berbeda dengan daerah lainnya karena jumlah penderita HIV lebih banyak," katanya.
Sejak 2006 sampai akhir Maret 2014 penderita penyakit tersebut mencapai 133 orang, dan 22 orang di antaranya meninggal, katanya.
Dia mengatakan penyebaran penyakit mematikan ini karena sebagian masyarakat Gunung Kidul merantau. Kondisi tersebut berpengaruh terhadap perkembangan penderita Aids yang merata disetiap kecamatan.
"Dari sisi wilayah, penyebarannya juga sudah merata di seluruh kecamatan di Gunung Kidul," katanya.
Dia mengatakan upaya yang dillakukan untuk mencegah penyebaran yakni dikenal dengan Program ABC, atau "Abstentia Sexual" (A), "Be Faithful" (B) dan "Condom" (C). Namun, peran masyarakat diperlukan untuk mencegah penyakit tersebut, katanya.
"Memang penggunaan kondom lebih efektif untuk melakukan pencegahan, namun memang hal itu kontroversi. Namun lebih baik tidak melakukan seks di luar nikah," kata Sumitro.
Ia mengatakan bagi masyarakat yang ingin melakukan tes bisa menggunakan rappid test atau pergi ke Klinik "Voluntary Counseling Test" di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wonosari. Selain itu mendatangi 30 puskesmas untuk konseling tes inisiatif petugas (KTIP), tetapi baru 10 puskesmas yang bisa melakukan tes sendiri.
Secara terpisah, Petugas Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) RSUD Wonosari Aris Suryanto mengatakan beberapa bulan terakhir semakin banyak masyarakat yang melakukan pemeriksaan ke Klinik VCT.
"VCT untuk mengetahui apakah seseorang terinveksi HIV-AIDS atau tidak," katanya.
Dia mengatakan, apabila ada masyarakat yang terkena maka akan dilakukan tindakan medis. RSUD akan memberikan layanan gratis dari tes hingga pengobatan.
"Kami tetap merahasiakan identitas pasien untuk menjaga hubungan dengan masyarakat," katanya.
(KR-STR)
Berita Lainnya
Puskesmas Wates Kulon Progo melayani konsultasi HIV warga binaan
Selasa, 27 Februari 2024 7:06 Wib
385 pasien TB di Indonesia setiap hari meninggal dunia
Senin, 19 Februari 2024 5:14 Wib
Indonesia dapat hibah Rp4,6 triliun guna eliminasi HIV-TBC
Jumat, 19 Januari 2024 4:55 Wib
PMJ meluncurkan aplikasi layanan kesehatan untuk orang dengan HIV/AIDS
Jumat, 19 Januari 2024 1:27 Wib
Pakar: 90 persen transmisi infeksi HIV dari ibu ke bayi
Rabu, 6 Desember 2023 1:40 Wib
Dinkes Kulon Progo memperkuat edukasi masyarakat cegah HIV/AIDS
Jumat, 1 Desember 2023 19:54 Wib
Kasus cacar monyet mayoritas sudah terjangkit HIV
Jumat, 3 November 2023 6:06 Wib
Ingin terhindar cacar monyet, masyarakat lakukan seks sehat
Selasa, 24 Oktober 2023 6:40 Wib