Gunung Kidul (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mempelajari konflik pengelolaan Gua Pindul di Kecamatan Karangmojo yang mengemuka antara dua pihak.
Bupati Gunung Kidul Badingah di Gunung Kidul, Senin, mengatakan dirinya akan segera melakukan pertemuan dengan Wakil Bupati Immawan Wahyudi, Sekda Budi Martono, dan asisten. "Saya belum membaca karena beberapa waktu lalu sedang di Kanada. Setelah mempelajari permasalahan yang menimpa objek wisata Gua Pindul. Insya Allah besok pagi akan bertemu Ngarso Dalem (Sri Sultan HB X)," kata Badingah.
Hal ini dilakukan Pemkab Gunung Kidul menyikapi penetapan pengelola Kelompok Sadar Wisata Dewa Bejo Subagyo sebagai tersangka.
Ketika disinggung mengenai penetapan Subagyo sebagai tersangka, Badingah enggan berkomentar lebih jauh.
Sementara itu, hari ini kubu Atiek Damayanti melakukan aksi tandingan setelah beberapa waktu lalu masyarakat Pindul mendatangi Markas Polres Gunung Kidul mengecam status tersangka Subagyo. Belasan orang membawa poster memberi dukungan polisi terkait langkah yang diambil Polres Gunung Kidul.
Salah seorang koordinator Dadang Iskandar mendesak kepolisian dan kejari segera menangkap dan mengadili Subagyo dan pengelola yang lain. Atas permasalahan ini, Gua Pindul diminta tutup dan diberi "police line".
"Kami meminta mengaudit kekayaan seluruh pengelola obyek wisata Gua Pindul," katanya.
Ia meminta polisi untuk tidak berhenti pada Subagya seorang saja. Polisi harus mengusut orang-orang yang berada dibalik pengelola yang selama ini menjadi beking.
"Mereka dikenakan Undang-Undang tentang Sumber Daya Alam, Undang-Undang Pokok Agraria dan gratifikasi KKN ke oknum Pemkab Gunung Kidul," kata Dadang.
Dalam aksi demo tersebut, tidak ada perwakilan pemerintah yang menemui pendemo. Aksi demo yang dilakukan oleh puluhan orang ini mendapatkan pengawalan ketat dari pihak kepolisian dan Satpol PP Gunung Kidul. Setelah menyampaikan orasi, seluruh peserta aksi demo kemudian membubarkan diri dengan tertib.
Menanggapi aksi tandingan tersebut salah satu pengelola Gua Pindul dari Pokdarwis Wirawisata, Haris Purnawan menanyakan kredibilitas pengunjuk rasa. "Siapa yang bayar mereka," kata Haris.
Sementara itu, Kapolres Gunung Kidul AKBP Faried Zulkarnaen mengatakan hingga sekarang belum ada rencana melakukan audit harta pengelola Gua Pindul."Kepolisian masih berkonsentrasi menangani kasus yang ada. Belum ada wacana penelususran aset," kata Faried.
(KR-STR)
Berita Lainnya
Gunung Semeru, Lumajang, Jatim, erupsi empat kali
Kamis, 25 April 2024 11:18 Wib
Warga diminta patuhi radius bahaya 4 km Gunung Ruang, Sulut,
Kamis, 25 April 2024 9:15 Wib
3.614 rumah warga rusak dampak erupsi Gunung Ruang, Sulut
Kamis, 25 April 2024 5:58 Wib
Ini penjelasan terkait mobil pribadi masuk kawasan wisata Bromo
Selasa, 23 April 2024 17:45 Wib
Alarm bencana bakal dipasang di Gunung Semeru, Lumajang, Jatim
Selasa, 23 April 2024 5:06 Wib
Masih mengandung gas belerang, udara sekitar Gunung Ruang, Sulut
Senin, 22 April 2024 20:55 Wib
Erupsi Gunung Ruang, Sulut, rusakkan 3.614 rumah-fasilitas publik
Senin, 22 April 2024 18:04 Wib
Status Gunung Ruang, Sulut, turun, skenario evakuasi warga tetap penting
Senin, 22 April 2024 14:10 Wib