Pengembangan PLTB Pantai Selatan tahap negosiasi harga

id pengembangan pltb selatan

Pengembangan PLTB Pantai Selatan tahap negosiasi harga

Ilustrasi Pembangkit Listrik Tenaga Bayu/Angin (Foto ezkhelenergy.blogspot.com)

Bantul (Antara Jogja) - Proyek Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu kawasan pantai selatan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta saat ini masih dalam tahap negosiasi harga antara Perusahaan Listrik Negara dengan investor.

"Masih dalam tahap tawar menawar harga (investor) dengan PLN, PLN ingin harga serendah-rendahnya, sementara produsen ingin menjual setingi-tingginya," kata Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bantul, Tri Saktiyana, Jumat.

Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) berupa pembangunan kincir-kincir raksasa di sepanjang pantai selatan ini merupakan proyek kerjasama antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul dengan investor asal Amerika yakni UPC Jogja Bayu.

Tri Saktiyana mengatakan, jika negosiasi harga listrik antara pihak investor dan PLN sudah ada kesepakatan maka pembangunan dipastikan lebih mudah, karena permasalahan teknis sejauh ini tidak menjadi permasalahan, termasuk ketersediaan lahan.

Ia mengatakan, Pemkab Bantul berharap, PLN nantinya juga bersedia memberikan harga yang tidak jauh berbeda dengan harga listrik konvensinal kepada masyarakat atau konsumen yang membutuhkan energi baru terbarukan itu.

"Kalau kami optimistis (PLTB) tetap bisa terealisasi karena PLN punya program energi terbarukan secara nasional hingga 15 persen di tahun 2015, smentara saat ini belum mencapai tujuh persen," kata Tri Saktiyana.

Ia juga mengatakan, jika proyek yang mulai digagas sejak tiga tahun lalu ini berjalan, maka kebutuhan energi listrik rumah tangga di Bantul dipastikan dapat tercukupi bahkan melebihi, apalagi PLTB ini juga untuk suplai kebutuhan listrik industri di DIY.

"Sebab dalam proyek ini akan ada setidaknya 20 kincir raksasa yang masing-masing kincir dapat menghasilkan listrik dua sampai 2,5 mega watt, sehingga totalnya akan menghasilkan listrik sekitar 50 mega watt," katanya.

Menurut dia, jika mega proyek telah terealisasi dan berjalan dalam jangka 30 tahun ke depan atau setelah kontrak antara investor dengan PLN usai, maka proyek ini diharapkan bisa diambil alih oleh pemkab Bantul.
(KR-HRI)
Pewarta :
Editor: Heru Jarot Cahyono
COPYRIGHT © ANTARA 2024