Sleman (Antara Jogja) - Seluruh sekolah dasar di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, menerima distribusi buku ajar Kurikulum 2013.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sleman Arif Haryono, Kamis, mengatakan sekolah dasar di seluruh Sleman telah 100 persen menerima distribusi buku ajar untuk kurikulum 2013 yang diterapkan pada tahun ajaran 2014/2015 ini. "Sedangkan untuk tingkat SMP selain enam SMP yang dijadikan proyek percontohan pada 2013, belum satupun SMP yang menerima distribusi buku ajar kurikulum baru," katanya.
Menurut dia, pendanaan untuk pengadaan buku ajar tersebut melalui dana BOS sebesar lima persen, dan dana bansos. "Sementara untuk tingkat SMA/SMK distribusi baru mencapai 35 persen dari sejumlah 42 SMA dan 55 SMK," katanya.
Ia mengatakan, bahwa kendala distribusi tersebut menjadikan proses pembelajaran menjadi terhambat. "Untuk mengantisipasi permasalahan belajar mengajar, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menerbitkan surat edaran untuk kabupaten dan kota, agar sekolah yang belum menerima buku ajar diminta untuk mem-fotokopi dari CD yang dibagikan," katanya.
Arif mengatakan, pemfotokopian tersebut sesuai dengan kebutuhan saja, misal dalam jangka waktu untuk keperluan pelajaran dalam dua minggu kedepan, tidak perlu seluruhnya difotokopi. "Penggadaan materi tersebut menggunakan dana BOS," katanya.
Ia mengatakan, dari materi Kurikulum 2013, untuk jenjang SMA/SMK para siswa dituntut untuk menemukan sendiri materi-materi pendukung pembelajarannya dengan metode "scientific discovery learning", yang salah satu media untuk mencari referensi materi dapat menggunakan internet.
"Untuk sekolah dasar, karena proses pembelajarannya berbeda yaitu dengan menggunakan metode tematik maka penilaiannya adalah `authentic assesment`, dengan cara deskriptif naratif," katanya.
Sedangkan untuk buku pendamping, Arif Haryono menjelaskan bahwa sekolah dapat menggunakan buku yang konten materinya telah disahkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kepala Bidang Kominfo, Dishubkominfo Sleman Eka Surya mengatakan bahwa kesulitan mengunduh materi ajar pada website Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan lebih disebabkan tingginya traffic pada server kementerian.
"Untuk mengatasi lambatnya proses mengunduh materi, Pemkab Sleman akan memfasilitasinya dengan mengunggahnya di website www.slemankab.go.id dengan menggunakan lokal server," katanya.
Menurut Eka, pengunduhan materi ajar tersebut dapat dilakukan mulai Oktober 2014.
(V001)
Berita Lainnya
Pemerintah merehabilitasi bangunan SD
Minggu, 17 Maret 2024 17:34 Wib
FEF dongkrak belajar bahasa Inggris pelajar SD di IKN
Selasa, 12 Maret 2024 8:23 Wib
Bantul beri pemahaman siswa SD tentang pentingnya konsumsi ikan
Senin, 4 Maret 2024 18:26 Wib
Ibu Negara Iriana Jokowi-OASE KIM sosialisasikan ketahanan pangan kepada siswa SD
Senin, 4 Maret 2024 15:23 Wib
Personel BPBD Bantul dikerahkan evakuasi banjir genangi bangunan SD
Kamis, 29 Februari 2024 15:56 Wib
Bupati Sleman beri pemahaman wawasan kebangsaan pada siswa SD
Kamis, 15 Februari 2024 15:54 Wib
504 daerah di Indonesia implementasikan Merdeka Belajar
Rabu, 31 Januari 2024 4:47 Wib
24 siswi SD jadi korban kekerasan seksual , penanganan dipantau
Jumat, 26 Januari 2024 6:37 Wib