Apikri: produk kerajinan ramah lingkungan berprospek ekspor

id prospek ekspor kerajinan

Apikri: produk kerajinan ramah lingkungan berprospek ekspor

Tas kerajinan rotan (Foto ANTARA/Sidik)

Jogja (Antara Jogja) - Produk kerajinan berbahan baku ramah lingkungan memiliki prospek ekspor tinggi, khususnya untuk tujuan negara-negara Eropa, kata Direktur Asosiasi Pengembangan Kerajinan Republik Indonesia (Apikri) Amin Panzuri di Yogyakarta, Kamis.

"Peluang ekspor produk kerajinan ramah lingkungan itu cukup tinggi mengingat negara-negara Eropa, serta Amerika kini mulai menerapkan peraturan mengenai perdagangan produk bersertifikat legal dan ramah lingkungan," ujarnya.

Produk berbahan baku plastik, kini rata-rata mulai ditinggalkan konsumen di Eropa, ujarnya.

Oleh karena itu, menurut dia, pelaku usaha kerajinan yang telah berorientasi ekspor di Yogyakarta dalam waktu dekat sebaiknya mengutamakan penggunaan bahan baku alam, serta bahan baku kayu yang bersertifikat legal.

Apalagi, menurut dia, pada tahun 2015 pemerintah akan mewajibkan kepemilikan sistem verifikasi legalitas kayu (SVLK) untuk eksportir berbahan baku kayu.

"Mau tidak mau, setiap pelaku usaha kerajinan atau furniture yang berorientasi ekspor harus menggunakan kayu legal bersertifikat," katanya.

Menurut dia, salah satu produk ramah lingkungan yang paling diminati negara tujuan ekspor, seperti Amerika dan Eropa, yakni berbagai kerajinan berbahan baku enceng gondok serta pelepah pisang.

"Permintaan `green product` terus naik dan akan menguat seiring dengan kesadaran konsumen negara tujuan ekspor mengenai pentingnya produk ramah lingkungan," katanya.

Sementara itu, ia mengatakan Apikri sebagai asosiasi pengusaha kerajinan yang konsisten mengekspor produk ramah lingkungan, hingga saat ini mampu meraup keuntungan 90 persen dibanding pada 2013 dengan rata-rata omzet mencapai Rp300 juta-Rp350 juta per bulan.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DIY, Bambang Kristianto mengatakan nilai ekspor barang asal DIY yang dikirim melalui beberapa pelabuhan di Indonesia pada Maret 2014 sebesar 29 juta dolar AS, meningkat 18,57 persen dari bulan sebelumya yang mencapai 24 juta dolar AS. Sementara, jika dibandingkan Maret 2013 mengalami kenaikan 32,46 persen di mana memiliki nilai ekspor mencapai 22 juta dolar AS.

(T.KR-LQH)
Pewarta :
Editor: Heru Jarot Cahyono
COPYRIGHT © ANTARA 2024