Kulon Progo (Antara Jogja) - Kepolisian Resor Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, intensifkan pengamanan seluruh jalur menuju Kecamatan Temon selama sosialisasi rencana pembangunan bandara berlangsung.
"Untuk stabilitas keamanan dan situasi kondusif selama sosialisaai, kami tempatkan personel bantuan dari Polda DIY di berbagai tempat. Hal ini untuk mengatasi masuknya kelompok tertentu yang tidak ada hubungan dengan rencana pembangunan bandara," kata Wakapolres Kulon Progo Kompol Akbar Thamrin di Kulon Progo, Selasa.
Ia mengatakan pihaknya menerjunkan 350 personel anggota Polri, belum termasuk personel bantuan dari Brimob, personel TNI di desa yang berlangsung sosialisasi pembangunan bandara.
"Setiap desa, kami tempatkan personel secara penuh selama sosialisasi. Pengamanan ini dalam rangka memberikan rasa aman kepada masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya," kata Akbar.
Terkait desa rawan keamaman saat sosialisasi bandara, menurut Akbar yakni Desa Palihan dan Glagah. Hal ini, dikarenakan masyarakat belum setuju adanya rencana pembangunan bandara.
"Kami kira, wilayah Glagah dan Palihan yang rawan saat sosialisasi. Di wilayah ini, kami menempatkan personel yang lebih dibandingkan desa lainnya," katanya.
Ketua Wahana Tri Tunggal Purwito mengatakan warga yang menolak rencana pembangunan bandara mendapat intimidasi dari pihak tertentu. Ia mencontohkan, apabila ada masyarakat tidak menandatangani daftar hadir, dianggap setuju rencana pembangunan bandara.
Ia mengatakan warga Paliyan dan Glagah sepakat akan meninggalkan tempat sosialisasi, setelah pihaknya menyampaikan penolakan bandara.
"Sampai saat ini, kami belum mendapat undangan. Tapi, kami sudah sepakat, saat sosialisasi berlangsung akan menggelar aksi penolakan dengan meninggalkan acara sosialisasi," katanya.
Berdasarkan paparan Angkasa Pura melalui Aryadi Subagyo mengatakan pembangunan bandara di Kecamatan Temon membutuhkan lahan seluas 668 hektare. Adapun luasan tanah setiap desa yakni Jangkaran 100,4 hektare, Palihan 175,8 hektare, Sindutan 56,9 hektare, Glagah 270,6 hektare, Kebonrejo 62,7 hektare, Temon Kulon 1,5 hektare dan Temon Wetan 0,1 hektare.
(KR-STR)
Berita Lainnya
Anggota DPRD Kulon Progo meminta tingkatkan anggaran sektor pertanian
Kamis, 25 April 2024 11:37 Wib
Bawaslu Kulon Progo membentuk pengawas ad hoc Pilkada 2024
Rabu, 24 April 2024 21:11 Wib
Pemkab Kulon Progo membangun komitmen publik percepat penurunan stunting
Rabu, 24 April 2024 17:08 Wib
Pemkab Kulon Progo mendorong perempuan tangguh pada era globalisasi
Selasa, 23 April 2024 19:28 Wib
Wakil Ketua DPD Gerindra DIY mendaftar cabup melalui Golkar Kulon Progo
Selasa, 23 April 2024 18:30 Wib
Pemkab Kulon Progo mengembangkan Bela Beli Ku dukung UMKM maju
Senin, 22 April 2024 21:27 Wib
Sultan minta Kulon Progo perketat investasi di kawasan Bandara YIA
Senin, 22 April 2024 20:32 Wib
Sultan mengajak semua berbagi inspirasi untuk pembangunan Kulon Progo
Senin, 22 April 2024 20:31 Wib