Malang (Antara Jogja) - Wakil Presiden terpilih Jusuf Kalla berjanji tidak akan membedakan antara pendidikan atau sekolah umum dengan madrasah karena keduanya sama-sama membutuhkan perhatian.
"Saya dan Pak Jokowi akan berusaha memperhatikan dua model pendidikan ini. Hanya saja, strukturnya yang harus diperbaiki sebab masyarakat kita tidak hanya membutuhkan pendidikan, tapi juga kesehatan, peningkatan infrastruktur serta faslitas dasar lain," kata Jusuf Kalla ketika memberikan sambutan pada acara silaturrahim dan halalbihalal Muslimat NU se-Jatim di Ponpes Bahrul Maghfiroh Malang, Sabtu.
Ia mengatakan tugas pemerintah adalah bagaimana membuat masyarakat bisa mendapatkan fasilitas dan kebutuhannya terpenuhi secara layak. Namun, di luar itu, bagaimana cara masyarakat memberdayakan diri sendiri.
Sementara itu Ketua Umum Muslimat Nahdatul Ulama Khofifah Indar Parawansa menilai pendidikan di pesantren dan madrasah kurang mendapat perhatian dari pemerintah.
Oleh karena itu, muslimat NU berharap pemerintahan baru dibawah pimpinan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) lebih memperhatikan pesantren dan madrasah.
"Saya berharap Kartu Indonesia Pintar yang bakal digulirkan pemerintahan Jokowi-JK ini tidak hanya berlaku untuk siswa di sekolah umum, tapi juga untuk madrasah dan pesantren," kata Khofifah.
Menurut dia, selama ini ada dua lembaga yang mengelola pendidikan, yakni Kementerian Pendidikan dan Budaya (Kemendikbud) dan Kementerian Agama (Kemenag). Kemendikbud mengelola pendidikan umum, dan Kemenag mengelola madrasah dan pesantren.
Selama ini, tegasnya, pendidikan umum mendapat Bantuan Operasional Sekolah (BOS), tapi madrasah hanya mendapat Bantuan Operasional Madrasah (BOM).
Selain akan meluncurkan Kartu Indonesia Pintar, Jokowi juga akan menggulirkan kartu Indonesia Sehat. Kartu ini juga harus bisa dirasakan semua lapisan masyarakat sebab masih banyak warga yang belum terjangkau jaminan kesehatan.
Dia mencontohkan penghuni 103 panti asuhan di Jawa Timur (Jatim) yang dikelola Muslimat, tidak semua penghuni panti terkover Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). "Muslimat NU siap menjadi mitra pemerintah demi keberkahan bangsa," ujarnya. (E009)
Berita Lainnya
PMI bantu kebutuhan pengungsi korban banjir Demak, Jateng
Rabu, 20 Maret 2024 14:39 Wib
Muhammadiyah "launching" buku "Jalan Baru Moderasi Beragama"
Selasa, 5 Maret 2024 6:30 Wib
JK tak etis wakili Golkar bertemu Megawati, beber politisi Golkar
Jumat, 1 Maret 2024 3:18 Wib
Hak angket hilangkan kecurigaan kecurangan pemilu, kata JK
Sabtu, 24 Februari 2024 18:42 Wib
Jika menang, Cak Imin siap "slepet" kondisi Indonesia
Rabu, 10 Januari 2024 15:43 Wib
JK dukung pasangan Anies-Muhaimin
Rabu, 20 Desember 2023 10:22 Wib
Pemilu 2024 jadi rekonsiliasi bangsa, pinta Ganjar
Senin, 20 November 2023 0:54 Wib
JK: Saya akan pilih pemimpin mencintai masjid
Rabu, 15 November 2023 15:40 Wib