Bantul (Antara) - Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta Istidjab mengatakan hotel berbintang di wilayah Kabupaten Bantul sulit berkembang karena minimnya ketersediaan fasilitas yang dibutuhkan wisatawan.
"Di Bantul tidak ada mal dan tempat belanja besar yang dibutuhkan wisatawan karena pemerintah setempat memang menginginkan demikian, makanya kondisi ini susah untuk perkembangan hotel," katanya di Bantul, Selasa.
Menurut dia, wisatawan yang datang ke Yogyakarta dan sekitarnya selama ini tidak hanya singgah di objek wisata tetapi juga butuh fasilitas pendukung lainnya seperti mal maupun pusat perbelanjaan besar.
Dengan demikian, kata dia tidak mengherankan bila perkembangan hotel berbintang selama ini hanya berpusat di Yogyakarta dan Kabupaten Sleman, dengan mal dan tempat belanja terbanyak, sedangkan di Bantul, Kulon Progo dan Gunung Kidul belum banyak.
"Jarang ada wisatawan yang jalan-jalan ke Malioboro (Yogyakarta) atau Candi Prambanan (Sleman) menginap di kawasan Parangtritis (Bantul), namun justru sebaliknya, akibatnya ivestor enggan membangun hotel di Bantul," katanya.
Menurut dia, sebagai solusinya pemerintah setempat memperbanyak pembangunan fasilitas pendukung yang dapat memanjakan wisatawan, di antaranya dengan memperbanyak event sekaligus promosi potensi wisata masing-masing daerah.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bantul Bambang Legowo mengatakan membantah bahwa keberadaan mall menghambat perkembangan hotel berbintang di wilayah Bantul sebab selama ini wisatawan yang datang ke Bantul lebih berkeinginan untuk melihat keindahan alam, desa wisata, kebudayaan, kuliner dan produk-produk kerajinan khas Bantul lainnya.
"Kalau memang tujuannya mall, pastinya wisatawan lebih memilih kota lain dengan mall yang lebih besar seperti Jakarta, sehingga wisatawan yang menginap di Bantul ingin menikmati budaya dan hiburan tradisional," kata Bambang.
(KR-HRI)
Berita Lainnya
KPM Pena dilatih membuat sandal hotel
Kamis, 28 Maret 2024 9:25 Wib
Hotel mulai ramai terima pemesanan kamar libur Lebaran 2024
Selasa, 26 Maret 2024 19:06 Wib
Tren libur Lebaran 2024, didominasi perjalanan wisata darat
Jumat, 22 Maret 2024 6:51 Wib
Wisata religi di Solo, Jateng, jadi primadona
Rabu, 20 Maret 2024 5:25 Wib
Okupansi hotel selama Ramadhan diprediksi turun
Jumat, 15 Maret 2024 16:11 Wib
Sekolah dilarang adakan perpisahan siswa di hotel
Rabu, 13 Maret 2024 7:34 Wib
75 pasangan mesum tertangkap basah
Minggu, 10 Maret 2024 5:22 Wib
IDEA Indonesia menjembatani lulusan SMK di Yogyakarta dengan dunia kerja
Jumat, 8 Maret 2024 19:52 Wib