Jogja (Antara Jogja) - Persaingan usaha baik di tingkat usaha kecil maupun besar saat Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) berlangsung, tetap harus dikendalikan, kata ekonom Universitas Gadjah Mada, Mudrajad Kuncoro.
"Tetap perlu ada upaya kontrol agar persaingan tetap berlangsung sehat," kata Mudrajat di Yogyakarta.
Dia mengatakan, persaingan antarpelaku bisnis baik dari luar maupun dalam negeri bisa diprediksikan semakin ketat saat Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) berlaku pada akhir 2015.
Hal itu seiring dibukanya kran bisnis usaha dari luar negeri saat MEA berlangsung. "Persaingan usaha semakin ketat. Produk dari luar negeri akan bebas bersaing di Indonesia," kata Guru Besar Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM itu.
Sementara itu, kata dia, Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) yang pernah terbentuk, perlu diperkuat untuk menghadapi persaingan usaha menjelang MEA tersebut.
"Peran KPPU harus seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam mengawasi persaingan usaha," kata dia.
Sementara ia menilai peran KPPU hingga saat ini masih belum efektif dan tegas dalam menindak persaingan usaha yang tidak sehat.
Sementara itu, Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DIY Wawan Harmawan mengatakan pelaku bisnis lokal bukan hanya memiliki tantangan, namun juga sekaligus mendapatkan peluang besar saat memasuki MEA 2015.
"Kreativitas serta mekanisme pemasaran harus kita ubah. Kalau tidak mau terpuruk, ya kita harus melakukan inovasi baru atas produk, kualitas dan desain," katanya.
Menurut dia, secara umum pelaku usaha kecil dan menengah di DIY masih belum siap menghadapi tantangan tersebut. Bahkan, hingga saat ini juga masih banyak pelaku usaha yang mendengar penjabaran mengenai MEA 2015 itu. "Kalau boleh jujur, kami belum siap. Dari segi infrastruktur pendukungnya juga belum siap," katanya.
(KR-LQH)
Berita Lainnya
Liga 1: Persaingan sengit, pemain Bali United jangan terbebani
Rabu, 27 Maret 2024 0:44 Wib
Grab terima Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
Rabu, 27 Maret 2024 0:33 Wib
Persaingan produk ketat, mobil Jepang tawarkan nilai lebih
Senin, 4 Maret 2024 7:05 Wib
Tambah sengit, persaingan di Bundesliga rebut posisi Liga Champions 2024
Minggu, 3 Maret 2024 10:20 Wib
Liga 1: Persita Tangerang akui persaingan tambah berat
Sabtu, 2 Maret 2024 20:22 Wib
Arsenal semarakkan persaingan juara Liga Inggris
Senin, 12 Februari 2024 5:46 Wib
AMIN akan bikin ekosistem persaingan sehat BUMN-swasta
Selasa, 6 Februari 2024 7:19 Wib
Bikin persaingan sengit, regulasi baru F1
Jumat, 5 Januari 2024 6:10 Wib