"WACI" pamerkan wisata karnaval Indonesia di Jember

id waci pamerkan wisata

"WACI" pamerkan wisata karnaval Indonesia di Jember

Ilustrasi (Foto antaranews.com)

Jember (Antara Jogja) - Pergelaran "Wonderful Artchipelago Carnival Indonesia" (WACI) memamerkan wisata karnaval Indonesia dari tujuh provinsi dalam rangkaian kegiatan Jember Fashion Carnival International Event 2014 di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Sabtu sore.

"WACI baru pertama kali digelar di Indonesia dan kegiatan itu merupakan kerja sama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama Asosiasi Karnaval Indonesia (AKARI) dengan menjadikan Jember sebagai tuan rumah," kata Direktur Pengembangan SDM Kemenparekraf Igde Pitana.

WACI diikuti tujuh provinsi yakni Jawa Timur diwakili oleh Jember Fashion Carnival (JFC), Bali diwakili oleh Kuta Carnival, Provinsi Bangka Belitung diwakili Bangka Belitung Carnival, Solo Batik Carnival mewakili Provinsi Jawa Tengah.

Sementara Tenggarong Kutai Carnival mewakili Kalimantan Timur, Kepualuan Riau diwakili oleh Batam Carnival dan Tanjung Pinang Carnival, sedangkan DKI Jakarta diwakili oleh lima komunitas karnaval yakni Gading Nite Carnival, Jak Carnival, Humanoid International Festival, Cosplay Parade, dan Jakarta Children's Creative Carnival.

Provinsi yang mengikuti pagelaran WACI di Jember adalah provinsi yang memiliki DPD AKARI dan kegiatan tersebut sekaligus sebagai ajang peresmian asoasiasi tersebut ke publik, bahkan di sekitar alun-alun juga tersedia stand khusus untuk masing-masing DPD AKARI tujuh provinsi tersebut.

"Wisata karnaval tentu berdampak di sektor ekonomi dan pariwisata, sehingga kegiatan ini bisa mendukung pertumbuhan wisatawan untuk berkunjung ke daerah dan pada sektor ekonomi juga dirasakan oleh pelaku UMKM, perhotelan, dan restoran," kata Igde.

Menurut dia, pemilihan Kabupaten Jember sebagai lokasi WACI pertama karena di kabupaten setempat merupakan pioner karnaval "fashion" yang dilakukan dalam skala besar dan melibatkan peserta dalam jumlah banyak dan sudah dikenal dunia seperti JFC.

"Karnaval perlu direvitalisasi sehingga bisa menjadi tontonan yang menarik wisatawan, seperti terjadi pada JFC dan Jember menjadi contoh riil dari sebuah revitalisasi karnaval," katanya.

Ia berharap 34 kabupaten/kota di Indonesia memiliki ajang karnaval yang memiliki karakteristik sesuai dengan daerahnya masing-masing, sehingga karnaval di kabupaten yang satu tidak sama dengan kabupaten lain seperti Solo Batik Carnival dan beberapa daerah lain yang memiliki agenda tahunan karnaval.

"Meskipun berbentuk karnaval, daerah lain tidak harus meniru seperti JFC karena mereka bisa mengangkat potensi dan budaya lokal, serta identitas masing-masing daerah dalam bentuk karnaval," ujarnya.

Sebanyak 350 peserta dengan masing-masing provinsi membawa 50 peserta dengan menggunakan kostum khas daerah setempat berjalan sepanjang 2 kilometer dari halaman pemkab hingga Jalan Gajahmada Jember.

(KR-ZUM)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024