Yogyakarta tak khawatirkan arus urbanisasi pascalebaran

id pemkot

Yogyakarta  tak khawatirkan arus urbanisasi pascalebaran

Pemda Kota Yogyakarta (Istimewa)

Yogyakarta (Antara Jogja) - Pemerintah Kota Yogyakarta tidak terlalu mengkhawatirkan arus urbanisasi besar-besaran ke wilayah tersebut pascalebaran karena karakteristik Yogyakarta tidak sama seperti kota besar lain seperti Jakarta.

"Yogyakarta bukan tujuan urbanisasi, sehingga diperkirakan tidak banyak perpindahan penduduk masuk ke Yogyakarta usai Lebaran," kata Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti di Yogyakarta, Kamis.

Oleh karena itu, Haryadi menambahkan, pemerintah kota tidak akan menyiapkan antisipasi khusus untuk menahan laju urbanisasi usai Lebaran.

Jika ada pendatang yang masuk ke Kota Yogyakarta, Haryadi meyakini, masyarakat Kota Yogyakarta memiliki kearifan lokal untuk menyikapinya, termasuk menangkal pengaruh buruk dari pendatang.

Sementara itu, Kepala Seksi Data dan Informasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Yogyakarta Deddy Feriza mengatakan, tidak ada peningkatan signifikan jumlah penduduk masuk ke Kota Yogyakarta usai Lebaran dibanding bulan-bulan sebelumnya.

"Tidak ada perbedaan data yang signifikan, baik penduduk yang mutasi masuk ke Kota Yogyakarta maupun penduduk yang mutasi ke luar Yogyakarta. Penduduk yang masuk ke Kota Yogyakarta jumlahnya ratusan jiwa setiap bulannya," katanya.

Ia memperkirakan, tidak banyaknya penduduk yang mutasi masuk ke Kota Yogyakarta disebabkan Yogyakarta bukan kota industri.

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Yogyakarta kini tengah melakukan pemutakhiran data kependudukan yang dilakukan dengan melibatkan seluruh RT dan RW di wilayah.

"Kami berharap, pada pertengahan Agustus sudah ada data kependudukan terbaru. Pemerintah akan mengetahui kondisi penduduk di Yogyakarta," katanya.

Selain melakukan pemutakhiran dari wilayah, Deddy menyebut, kondisi penduduk bisa diketahui melalui proses perekaman kartu tanda penduduk elektronik. Jumlah penduduk Kota Yogyakarta yang sudah melakukan perekaman e-KTP mencapai 97 persen.

"Selama libur Lebaran, kami tidak membuka layanan perekaman e-KTP untuk pemudik. Capaian 97 persen itu sudah mencerminkan kondisi penduduk di Kota Yogyakarta," katanya.

(E013)

 
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024