BMKG Yogyakarta imbau pemudik waspadai potensi hujan

id BMKG

BMKG Yogyakarta imbau pemudik waspadai potensi hujan

BMKG (Foto Antara/Wahyu Putro)

Yogyakarta (Antara Jogja) - Petugas pada Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Yogyakarta mengimbau kepada masyarakat yang akan melakukan mudik lebaran tetap mewaspadai potensi hujan yang dimungkinkan masih dapat terjadi secara tiba-tiba selama sepekan.

"Selama lebaran sepekan ke depan diperkirakan masih memungkinkan terjadi gangguan cuaca jangka pendek yang menimbulkan turunnya hujan secara tiba-tiba, sehingga bagi pemudik tetap perlu menyiapkan perlengkapan pelindung hujan, meskipun hari tersebut panas," kata Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta Tony Agus Wijaya di Yogyakarta, Kamis.

Potensi hujan akibat gangguan cuaca jangka pendek tersebut, menurut dia, diperkirakan rata-rata akan terjadi pada sore serta malam hari dengan intensitas ringan hingga sedang.

"Seperti hujan yang terjadi tiba-tiba pada minggu lalu yang disebabkan gangguan cuaca jangka pendek berupa perubahan pola angin akibat terdampak badai tropis Rammasun di Filipina," kata dia.

Meski demikian, ia mengatakan, BMKG tidak dapat memperkirakan secara pasti waktu terjadinya gangguan cuaca jangka pendek.

"Gangguan cuaca jangka pendek tidak dapat kami diprediksi. Baru bisa diprediksi pada satu hingga tiga hari sebelum terjadi," kata dia.

Menurut dia gangguan cuaca jangka pendek yang mengakibatkan anomali (penyimpangan) cuaca dipengaruhi fenomena pemanasan global. Pemanasan global berdampak gangguan cuaca di seluruh dunia.

Anomali cuaca tersebut, menurut dia, juga harus diantisipasi oleh kalangan masyarakat yang memiliki ketergantungan dengan kepastian musim.

Sementara itu, ia menambahkan, pada Oktober 2014, setelah adanya gangguan cuaca jangka pendek, kondisi kemarau diperkirakan mulai bulan itu juga akan terdampak fenomena El Nino.

Fenomena El Nino tersebut akan mengurangi curah hujan hingga 15 persen sehingga akan membuat kemarau tahun ini lebih kering jika dibandingkan kemarau 2013. 

(KR-LQH)