Gus Mus: Prof Eko ilmuwan lintas disiplin

id gus mus: prof eko

Gus Mus: Prof Eko ilmuwan lintas disiplin

Prof Eko Budihardjo (Foto acibanget.blogspot.com)

Semarang (Antara Jogja) - KH Ahmad Mustofa Bisri yang akrab disapa Gus Mus mengenang mendiang Profesor Eko Budihardjo sebagai sosok ilmuwan yang memiliki banyak pergaulan di lintas disiplin ilmu.

"Almarhum (Eko Budihardjo) mempunyai banyak pergaulan di lintas disiplin, padahal berlatar pendidikan teknik insinyur," katanya usai upacara pelepasan jenazah Prof Eko Budihardjo di Semarang, Rabu.

Budayawan yang juga mantan Rektor Universitas Diponegoro Semarang Prof Eko Budihardjo meninggal dunia pada Selasa (22/7) malam sekitar pukul 21.30 WIB pada usia 70 tahun di RSUP dr Kariadi Semarang.

Menurut Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibien, Rembang, Jawa Tengah, itu, Prof Eko, sapaan akrab almarhum semasa hidup, merupakan seorang seniman, budayawan, ilmuwan, sekaligus pemikir
    
Meski disiplin ilmunya insinyur, kata dia, Prof Eko banyak bergaul dengan berbagai kalangan dan dikenal sebagai pribadi yang sangat baik sehingga banyak yang merasa kehilangan atas kepergiannya.

"Pergaulannya di kalangan seniman, budayawan, semuanya. Menjadi orang baik itu tidak mudah. Ketika teringat beliau, yang tergambar keceriaan wajahnya. Ini tanda-tanda orang yang baik," ungkap Gus Mus.

Semasa hidupnya, Prof Eko Budihardjo pernah menduduki berbagai jabatan, seperti Ketua Forum Rektor Indonesia (FRI), Ketua Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jateng, dan Ketua Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) Jateng.

Di lembaga Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI), almarhum tercatat pernah menjadi anggota komisi kebudayaan, dan pada tahun ini diangkat menjadi Ketua Komisi Kebudayaan hingga akhir hayatnya.

Setelah purnatugas sebagai Guru Besar Fakultas Teknik Undip, pria kelahiran Purbalingga, 9 Juni 1944 tersebut kemudian diangkat sebagai guru besar tetap di Universitas Trisakti, Jakarta.

Mantan Ketua Dewan Kesenian Jateng (DKJT) itu meninggalkan seorang istri, Dr Ir Sudanti Hardjohoebojo serta dua orang putri, yakni Dr Holy Ametati Sp KK dan Aretha Aprilia ST, serta tiga orang cucu.

Dari rumah duka di Jalan Telaga Bodas Raya Kav I Nomor 4, jenazah Prof Eko sempat disemayamkan di Auditorium Undip Pleburan, kemudian pelepasan untuk dikebumikan di Pemakaman Undip Tembalang.


(KR-ZLS)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024