Lahan percontohan ugadi panen perdana

id lahan percontohan ugadi

Lahan percontohan ugadi panen perdana

Ilustrasi (Foto antarafoto.com)

Sleman (Antara Jogja) - Dirjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan Slamet Subiyakto bersama Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Paku Alam IX dan Bupati Sleman Sri Purnomo melakukan panen perdana budi daya udang galah dan padi di Sleman.

Panen perdana di kelompok tani Mina Muda Samberembe, Desa Candibinangun, Kecamatan Pakem, itu berlangsung pada Rabu.

Ketua Pembudidaya Mina Muda Samberembe Sigit Pramono mengatakan penanaman padi menggunakan sistem ini lebih simpel dan mudah.

"Memang modal awalnya tergolong cukup besar, namun setelahnya prospek yang dihasilkannya cukup menjanjikan," katanya.

Menurut dia, untuk panen kali ini kelompoknya menargetkan panen hingga 1,2 ton udang galah.

"Target kami sekitar satu ton, sementara baru 115 kg. Itu hanya satu bidang, Kami yakin bisa memenuhi target tersebut, jika lahan seluas 1.000 meter persegi dapat dipanen semua," katanya.

Ia mengatakan penjualan udang hasil panen ada beberapa rumah makan dan restoran yang telah memesan khusus dengan harga udang galah saat ini Rp70 per kilogram.

Sigit mengatakan untuk permodalannya dibantu Dirjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan sebesar Rp30 juta.

"Bantuan dana tersebut digunakan untuk bibit udang sebanyak 5.000 ekor, dan keperluan pakan. Ke depan setelah panen, ia dan kelompoknya berusaha untuk mengembangkan udang galah dan padi (Ugadi) secara mandiri," katanya.

Sementara untuk produksi padi mencapai 6,6 ton EKP/ha diatas rata-rata 6,4 sampai 6,5 ton EKP/ha.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementrian Kelautan dan Perikanan Slamet Subiyakto mengatakan produksi udang galah dan peningkatan produksi padi ini menurut perlu dicontoh dan dikembangkan di daerah lain secara lebih luas dan menjadi budidaya yang berkelanjutan.

"Program ini terbukti pula dapat menekan hama tanaman serta hama tikus tidak ada dan kotoran ikan menjadi sumber pupuk organik," katanya.

Selain itu, kata dia, karena yang mengelola anak-anak muda maka dapat menciptakan lapangan kerja dan mengurangi tingkat urbanisasi.

"Mengingat harga udang galah cukup tinggi mencapai Rp70 ribu per kilogram dapat meningkatkan pendapatan petani," katanya.

(V001)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024