Wapres Boediono kunjungi Padepokan Seni Bagong Bantul

id wapres boediono kunjungi

Wapres Boediono kunjungi Padepokan Seni Bagong Bantul

Wakil Presiden Boediono (Foto antaranews.com)

Bantul (Antara Jogja) - Wakil Presiden RI Boediono didampingi istrinya Herawati mengunjungi Padepokan Seni Bagong Kussudiardja di Desa Ngestiharjo Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis.

Kunjungan Wapres Boediono tersebut bertepatan dengan perubahan konsep Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PSBK) yang terus mengalami pembenahan pascameninggalnya pendiri PSBK, Bagong Kussudiardja.

Wapres dalam sambutannya mengatakan, impian untuk mewujudkan seni sebagai bagian dari kehidupan nyata masyarakat merupakan hal yang baik, sehingga pelaku membutuhkan jiwa yang mampu mengangkat logika dengan baik, membedakan baik dan buruk serta menciptakan kreasi.

"Dewasa ini, anak-anak sangat baik di bidang akademik, namun belum baik dalam etika, sehingga mereka harus dididik agar bisa menjadi generasi yang membanggakan," katanya.

Sementara itu, putra almarhum Bagong, Butet Kartaredjasa mengatakan PSBK sudah berubah dari gagasan awal, karena dulunya tempat ini dipakai untuk pendidikan seni nonformal, di mana orang mondok enam bulan seperti pesantren, namun sekarang tidak demikian.

Menurut dia, konsep pendidikan nonformal tersebut, kemudian diubah menjadi pelatihan-pelatihan dan lokakarya kreativitas berbasis seni dengan sasaran bisa siapa saja, mulai dari jurnalis, PNS hingga guru yang selama ini anti seni.

Dengan demikian, kata dia seni dan kesenian merupakan alat untuk membangun watak manusia, sehingga berdaya guna bagi kehidupan dan kemanusiaan.

"Perlu dicatat, padepokan bukanlah tempat untuk mencetak seniman, melainkan rumah seni ala budaya untuk memfasilitasi pertumbuhan seniman, memperkaya daya kreatif manusia, serta tempat belajar mereka agar merasa perlu mengabdi ke masyarakat dan kemanusiaan dengan perantara kesenian," katanya.

Ia juga mengatakan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X telah menyatakan PSBK sebagai aset Yogyakarta yang harus diselamatkan, yang saat ini membutuhkan penyelamatan terutama Studio Layang-Layang yang rusak karena gempa.

"Kami berharap pemerintah lebih memperhatikan kebudayaan dan membantu perwujudan seni menjadi bagian dari kehidupan masyarakat," katanya.

(KR-HRI)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024