BMKG: Ramadhan masih berpotensi hujan

id bmkg: ramadhan masih

BMKG: Ramadhan masih berpotensi hujan

Ilustrasi (Foto Ist)

Jogja (Antara Jogja) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Yogyakarta memprakirakan musim kemarau selama Ramadhan hingga Lebaran masih berpotensi hujan yang disebabkan gangguan cuaca jangka pendek.

"Meskipun justru akan mendekati puncak kemarau yang jatuh pada Agustus, saat ini masih terus berpotensi terjadi hujan akibat gangguan cuaca jangka pendek," kata Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta Tony Agus Wijaya di Yogyakarta, Jumat.

Potensi hujan tersebut, menurut dia, diperkirakan rata-rata akan terjadi pada sore serta malam hari dengan intsitas ringan hingga sedang.

"Hujan turun pada sore atau malam hari, seperti hujan yang terjadi tiga minggu yang lalu di Yogyakarta yang disebabkan gangguan jangka pendek berupa tekanan udara rendah samudra hindia," kata dia.

Menurut dia gangguan cuaca jangka pendek yang mengakibatkan anomali (penyimpangan) cuaca dipengaruhi fenomena pemanasan global. Pemanasan global berdampak gangguan cuaca di seluruh dunia.

Anomali cuaca tersebut, menurut dia, juga harus diantisipasi oleh kalangan masyarakat yang memiliki ketergantungan dengan kepastian musim.

"Khususnya bagi pemudik agar tidak lupa membawa perlengkapan pelindung hujan, meskipun kelihatannya hari tersebut panas," kata dia.

Sementara itu, ia menambahkan, pada Oktober 2014, setelah gangguan cuaca jangka pendek, kondisi kemarau diperkirakan akan terdampak fenomena El Nino.

Fenomena El Nino tersebut akan mengurangi curah hujan hingga 15 persen sehingga akan membuat kemarau tahun ini lebih kering jika dibandingkan kemarau 2013.

"El Nino yang akan terjadi tersebut masih tergolong El Nino lemah, tidak sekuat El Nino pada 1997 yang mampu mengurangi curah hujan hingga 50 persen lebih," kata dia.

(KR-LQH)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024